Mohon tunggu...
Thomson Cyrus
Thomson Cyrus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, blogger, vlogger

Untuk Kerjasama, Bisa hub Kontak Email : thomsoncyrus74@gmail.com DM IG : @thomsoncyrus74

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Adian Napitupulu Tak Bisa Tolak Penugasan Presiden Jokowi, Ini Posisi yang Cocok Untuknya

18 Oktober 2019   09:51 Diperbarui: 18 Oktober 2019   14:23 10936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adian Napitupulu dan Jokowi. ©2014 merdeka.com/istimewa

Jika ada tokoh yang berani terbuka dan mengatakan sudah ditawari Menteri oleh Presiden Jokowi, itu adalah Adian Napitupulu. Dan Adian sendiri yang mengaku bertemu dengan Presiden Jokowi sekitar Agustus 2019 yang lalu, sebagaimana saya kutip dari merdeka.com

"Sudah (bertemu dengan Jokowi). Diminta jadi menteri, dan saya 4 kali bilang, ampun Pak Presiden saya tidak punya talenta jadi birokrat, saya tidak punya talenta jadi menteri, begitu saja," kata Adian saat ditemui di Denpasar, Bali, Sabtu (21/9) sore.

Saat ditanya diminta menjadi menteri di bidang apa, Adian mengatakan bahwa pembicaraan belum sampai ke posisi. Ia hanya mengatakan, bahwa dirinya mendukung Jokowi tidak untuk mendapatkan jabatan.

"Belum bicara posisi (Menteri). Saya berjuang habis-habisan buat Jokowi tidak untuk jabatan. Tapi untuk Indonesia lebih baik, itu saja. Jadi saya tidak mengejar jabatan," katanya.

Dan tak banyak orang yang meragukan pengakuan ini, mengingat bagaimana Adian Napitupulu habis-habisan, berada di garda terdepan untuk memenangkan Jokowi-Maruf Amin. Pun, kita melihat bagaimana kedekatannya selama ini dengan Presiden Jokowi.

Meski demikian, sekalipun Adian Napitupulu mengatakan dalam pertemuan itu hingga sampai 4 kali memberikan kata penolakan dan tidak memiliki talenta untuk mengurus birokrasi. Hal seperti itu tidak berlaku bagi seorang Jokowi. 

Kita memiliki misalnya pengakuan Menteri yang juga pernah menolak tawaran Jokowi di saat pertama misalnya, tetapi dengan pendekatan yang dimiliki Jokowi dengan tujuan untuk Indonesia Hebat dan Indonesia Maju, maka tak ada yang mampu menolak tawaran Jokowi. 

Sebutlah misalnya pengakuan Rizal Ramli yang juga pernah berkata, saat pertama diminta untuk menjabat Menteri, Rizal Ramli juga menolak, tetapi pada akhirnya mau. 

Bu Susi Pudjiastuti juga dengan segala kontroversinya awalnya keberatan seperti alasan yang diungkapkan Adian Napitupulu, Susi juga mengaku bukan orang sekolahan dan tidak punya pengalaman birokrasi. Tetapi pada akhirnya, justru Susi Pudjiastuti berprestasi sebagai Menteri KKP bahkan sangat dicintai oleh masyarakat.

Setali tiga uang, penemuan Jokowi terhadap talenta dan kemampuan Susi Pudjiastuti sepertinya akan kembali terulang dalam diri Adian Napitupulu.

Adian Yunus Yusak Napitupulu, demikian namanya panjangnya, meski dia orang Batak, dia terlahir di Manado, 09 Januari 1971. Kuliah di Universitas Kristen Indonesia. Ibunya sepertinya Jawa dan memiliki istri Manado kalau tidak salah. 

Maka jika melihat latar belakang darah yang mengalir dalam diri Adian Napitupulu, sesungguhnya dia bukan lagi Batak Tulen, meski wajahnya masih tetap mewarisi ciri khas orang Batak, raut wajahnya tegas dan keras. 

Namun kalau kita melihat setiap gerak-gerik Adian sejak dulu aktif di pergerakan Forkot (forum kota), rasa-rasanya hatinya seorang Rinto Harahap, yang penuh empati dan mudah tersentuh oleh ketidakadilan.

Dan saya kutip dari pemberitaan Tempodotcom, 17 oktober 2019, Adian Napitupulu kembali menyambangi istana untuk menghadap Presiden Jokowi. 

Dan berdasarkan pengalaman, seperti yang saya sebutkan diatas, Jokowi selalu berhasil untuk meyakinkan seseorang bahwa dia orang yang tepat membantunya dalam bidang tertentu sesuai dengan penugasan yang telah matang diperhitungkan oleh Presiden Jokowi.

Seperti sering dikatakan oleh Presiden Jokowi, Menteri dalam kabinetnya yang akan datang adalah orang-orang yang mampu dan cepat dalam mengeksekusi setiap visi misi Presiden. Dan Jokowi telah melihat potensi dan kemampuan itu dalam diri Adian Napitupulu selanjutnya akan saya tuliskan Adian Na-70. 

Jokowi sudah mengenal cara berpikir Adian, Jokowi juga sudah mengetahui ritme kerja dan integritas Adian Na-70. Sehingga Jokowi tidak memiliki sedikitpun keraguan akan kemampuan, kapasitas dan integritas Adian Na-70.

Selain itu, Adian Na-70 juga punya sense of humor yang tinggi. Jokowi sangat menyukai orang-orang yang seperti ini ditengah-tengah tekanan kerja yang besar. 

Dapat kita jumpai misalnya dalam diri Basuki Hadimuljono dan Susi Pudjiastuti yang suka guyon meski tekanan pekerjaan mereka berat. Jokowi membutuhkan orang-orang seperti itu yang membantunya.

Inilah beberapa posisi yang cocok bagi Adian Na-70, diantaranya :

Pertama, Menteri Tenaga Kerja menggantikan Hanif Dhakiri yang kemungkinan besar di plot sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga melanjutkan jatah PKB disana. Adian Na70 dianggap Jokowi akan mampu "menjinakkan" kaum buruh dan pekerja di 5 tahun yang akan datang, sebab Adian Na70 sangat berpengelaman hidup dijalanan berdemo dan memperjuangkan hak-hak buruh dan pekerja beserta orang-orang termarjinalkan. 

Demikian sebaliknya, sebagai Anggota DPR yang membidangi komisi VII yang memiliki ruang lingkup energi, riset dan teknologi serta lingkungan hidup, Adian Na70 tentu punya kemampuan untuk berinteraksi dengan para investor dan pengusaha. Sehingga masalah-masalah Tripartit antara dunia tenaga kerja, dunia usaha dan pemerintah bisa dijembatani dengan baik.

Kedua, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Akibat besarnya kepentingan dan tekanan mafia di bidang Energi dan Migas, Jokowi membutuhkan Menteri yang memiliki integritas kuat, berani dan tentu juga memiliki pengetahuan yang cukup untuk me-manage ESDM. Ignasius Jonan kemungkinan besar akan dipindah ke BUMN. 

Archandra Tahar, kemungkinan besar masih dipakai sebagai Wakil Menteri ESDM. Mengapa Adian Napitupulu? Sebab, pengalaman dia yang berada di Komisi VII membidangi Energi, diyakini sudah memiliki mapping akan potensi dan masalah di bidang energi kita. 

Pun demikian, Jokowi ingin memiliki Menteri yang cukut berintegritas, berani dan cukup cepat bekerja. Ignasius Jonan telah meletakkan pondasi yang kuat, Adian Na70 diyakini mampu menjadi benteng yang kokoh untuk Jokowi agar sektor energi ini tidak menjadi bancakan para mafia Migas.

Ketiga, Juru Bicara Presiden. Johan Budi yang selama diangkat sebagai Juru Bicara Presiden kini sudah menjadi anggota DPR dan sepertinya kedudukan Johan Budi selama ini tidak terlalu dominan seperti apa yang dia lakukan saat menjadi Jubir KPK. 

Bahkan belakangan, Ali Mohtar Ngabalin jauh lebih dominan berbicara atas nama Istana dibanding Tim Komunikasi Presiden misalnya padahal dia hanya Deputi IV Kantor Staf Presiden.

Jokowi diyakini membutuhkan Juru Bicara yang handal dan Adian Na70 memiliki segala kualifikasi untuk itu. Sudah terbukti selama ini, meski Adian Na70 hanyalah anggota DPR dari PDIP, bukan Ring Satu Istana, tetapi Adian Na70 mampu menjabarkan kinerja Jokowi selama ini dengan lugas, tidak blunder dan tentu tidak hoax. Jokowi membutuhkan segala kapasitas yang dimiliki oleh Adian Na70 untuk memuluskan kinerja Jokowi 5 tahun yang akan datang.

Itulah beberapa posisi yang cocok buat Adian Na70 dalam Kabinet Kerja jilid 2.

Salam kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun