Mohon tunggu...
Thomson Cyrus
Thomson Cyrus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, blogger, vlogger

Untuk Kerjasama, Bisa hub Kontak Email : thomsoncyrus74@gmail.com DM IG : @thomsoncyrus74

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan featured

Sukses Bisnis Minyak Goreng Bekas, Peluang Usaha yang Bagus

28 November 2018   14:27 Diperbarui: 25 September 2021   00:19 9725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minyak Goreng bekas atau akrab disebut minyak jelantah adalah sisa sisa minyak dari suatu proses penggorengan. Bagi emak-emak, minyak jelantah pasti akrab dan saban hari harus berhadapan dengan sisa minyak goreng ini. Dan ternyata minyak goreng bekas ini belum diperlakukan dengan benar oleh emak-emak ataupun ART setiap harinya. 

Berdasarkan pengalaman selama ini, minyak goreng bekas dibuang ke saluran air, padahal itu bisa merugikan. Pertama, saluran air bisa mampet, karena minyak goreng bekas jika dingin bisa membeku. Yang kedua, minyak goreng bekas itu pada akhirnya akan mencemari air dan tanah yang dilewatinya saat dibuang. Yang ketiga, jika dibuang sembarangan akan mendatangkan berbagai kuman dan  penyakit, sebab ada sisa makanan yang menyatu dengan jelantah yang nanti bisa menjadi sumber datangnya kuman dan penyakit.

dokpri
dokpri
Ternyata Minyak Jelantah ini dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk Biodiesel. Karena dapat digunakan sebagai bahan baku Biodiesel, jelantah saat ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Empat tahun terakhir saya mengumpulkan minyak jelantah ini untuk kemudian diekspor ke Eropa dan sejumlah negara lain di Asia. Minyak Jelantah ini saya kumpulkan dari berbagai mitra di Pulau Jawa Dan Pulau Sumatera. 

Di Medan misalnya, saya membina seorang Mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri 4 tahun terakhir ini. Dalam artikel terpisah nanti akan saya ulas profilnya secara khusus. 

Selama 4 tahun bisnis jelantah, dia dapat membeli armada angkutan niaga 1 unit, dapat membeli motor dari usaha sendiri, dapat membayar dan membiayai sendiri kuliahnya, dapat membantu keluarganya dalam bidang finansial. Penghasilannya bisa setara Manager setiap bulannya.

Di Bandung, saya membina seorang mantan guru Honorer menjadi seorang pengumpul minyak jelantah yang penghasilannya puluhan juta setiap bulan selama 3 tahun terakhir dan telah memiliki 1 unit mobil pribadi untuk keluarganya dan 4 unit armada niaga untuk mengangkat barangnya.

Di Palembang, ada seorang anak muda yang gagal dalam usaha bengkel, lalu 2 tahun terakhir aktif sebagai pengumpul jelantah di palembang. Puluhan ton dia kumpulkan setiap bulan minyak jelantah di Palembang. Dia bersama istrinya bahu membahu mengumpulkan jelantah setiap hari.

Di bogor, ada sekumpulan anak muda yang setiap hari bergerilya dari satu resto ke resto yang lain mengutip dan pick up minyak jelantah dengan pendapatan yang lumayan bagus.

Di Surabaya juga saya punya mitra suami istri mengumpulkan minyak jelantah setiap hari. Di Pekan baru, seorang manager di perusahaan pupuk dan pestisida memodali saudaranya untuk mengumpulkan jelantah setiap hari. Di samping dia memperoleh penghasilan tambahan, dia juga bisa mempekerjakan orang lain.

Di Jambi ada seorang anak muda, selain dia berdagang kain, dia mengumpulkan jelantah dikota jambi dan pada akhirnya, dia memiliki penghasilan yang lebih besar dari usaha minyak jelantah ini. 

Ada puluhan mitra saya yang lain, yang belum saya sebutkan kota kota yang sudah berjalan di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera ini, yang nanti akan saya bagikan cerita sukses mereka dalam mengumpulkan jelantah satu persatu lewat tulisan di kompasiana ini. Ada puluhan emak-emak yang memiliki penghasilan sampingan dari mengumpulkan dan mencari sumber sumber minyak jelantah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun