Mohon tunggu...
Thomas Panji
Thomas Panji Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Berusaha dengan sebaik mungkin

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mencintai Keindahan Takdir di 2021

12 Januari 2022   08:00 Diperbarui: 13 Januari 2022   10:08 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari pasien sembuh COVID-19 | kabar24.bisnis.com

Saya jujur saja bingung ketika ditanya "apa momen terindah mu sepanjang tahun 2021 kemarin?" Kebingungan ini jelas bersumber dari banyak masalah yang menimpa saya. 

Namun, saat terkena COVID-19 dan terlebih waktu saya mengubah cara berpikir, saya baru tahu bahwa terinfeksi COVID-19 adalah suatu keindahan juga, karena saya bisa istirahat lebih lama dan memiliki alasan kenapa saya harus beristirahat lebih lama serta tidak mengerjakan apapun selama itu.

Saya juga bisa makan makanan yang lezat dan belum tentu bisa saya beli dengan uang saku saya; saya juga bisa ngobrol dengan banyak sekali teman-teman terdekat saya, yang sudah bersedia membantu untuk meringankan beban psikologis saya selama masa karantina kemarin, dan saya pada akhirnya dapat menemukan ide untuk membuat arah penelitian baru saat masa karantina kemarin dari hasil membaca beberapa sumber digital serta bantuan dari kenalan saya.

Singkat cerita setelah dinyatakan negatif COVID-19, saya dapat kembali melakukan aktivitas. Namun, momen keindahan selepas terinfeksi COVID-19 pun masih terus saya rasakan. 

Di waktu-waktu berikutnya, saya sudah bisa melaksanakan penelitian, seperti melakukan pengambilan data, transkrip data, dan penyajian data. Selain itu saya juga telah berhasil mendapatkan vaksin COVID-19 dosis lengkap, yang membuat imunitas saya menjadi semakin optimal.

Saya juga merasakan, bahwa selama masa karantina saya memiliki waktu yang cukup untuk berefleksi dan melakukan brainstorm dengan diri saya sendiri dalam menemukan arah penelitian baru yang tepat.

Saya juga menyadari bahwa proses penyusunan skripsi yang sudah saya lakukan memang tidaklah mudah. Mak dari itu, lewat peristiwa COVID-19 saya diajak untuk melihat keindahan bahwa saya diperkenankan untuk menepi sejenak menikmati hidup.

Pada akhirnya saya percaya, bahwa hidup tidak akan pernah baik-baik saja. Namun, yang baik-baik saja adalah cara berpikir kita atas semua peristiwa hidup yang terjadi. 

Setidaknya itulah nilai mengenai amor fati atau mencintai takdir dari filosofi teras yang bisa saya bagikan kepada para pembaca sekalian. Kita mungkin tidak bisa melihat keindahan dibalik sesuatu yang buruk, sama seperti melihat air yang jernih dan sehat dibalik air yang keruh.

Namun, keindahan itu perlahan bisa kita peroleh dari cara berpikir dan cara kita dalam menyikapi serta merasakan semua hal-hal buruk yang terjadi pada kita. Ingatlah, tidak ada satupun orang atau peristiwa yang dapat merenggut kebahagian kita. 

Kita sendiri yang menemukan kebahagian kita, dan kebahagian serta keindahan yang bisa saya dapat di tahun kemarin adalah terinfeksi COVID-19. Lalu, kira-kira apa momen keindahan pembaca di tahun lalu? Mari bercerita :).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun