Mohon tunggu...
Thomas E. Kabu
Thomas E. Kabu Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, Penulis dan Pegiat Literasi

Mendidik, Membimbing dan Mengedukasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar dari Alam Semesta untuk Memotivasi Diri

4 Mei 2021   11:59 Diperbarui: 4 Mei 2021   12:25 3041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Destinasi Wisata Fatu Naususu, Kabupaten TTS - NTT-dokpri

"Dari CACING kita belajar untuk tidak gampang berputus asa"

Cacing termasuk hewan lemah dan tidak memiliki alat perlindungan diri yang hebat. Namun dalam keterbatasannya, cacing tidak pernah menyerah atau putus asa untuk hidup dan berkembang biak.

"Dari PADI kita belajar rendah hati"

Semakin padi itu merunduk, menandakan padi itu semakin berisi. Merunduk bukan berarti menyerah dan pasrah, melainkan sebagai perwujudan sikap yang rendah hati.

"Dari BAMBU kita belajar fleksibilitas dan ketahanan Diri"

Walaupun digoyang oleh hembusan angin badai, bambu tidak akan patah, tidak seperti tumbuhan lainnya. Sebab bambu akan bergerak elastis mengikuti arah gerakan angin, bergoyang ke kiri dan ke kanan.

Dan, dari Tuhan kita belajar tentang kasih yang sempurna sebab tidak ada yang paling sempurna, selain Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta.

Sahabat-sahabatku yang baik dan budiman!

Tuhan telah menciptakan manusia dengan segala kelebihan, dibandingkan makhluk hidup lainnya. Namun terkadang tingkah laku manusia, lebih rendah dari makhluk lain.

Dengan memiliki hati nurani dan akal budi, tidak sepantasnya manusia berkeluh kesah, terkungkung dalam kesedihan yang berkepanjangan dan berputus asa.

Oleh karena itu, tinggalkanlah semua yang membuat kita menjadi lemah dan merasa tidak berdaya. Bangkitkan semangat, keluarkan obsesi dan impian, raihlah segala mimpi dan berjuanglah untuk hidup yang lebih baik. Jangan sia-siakan hidup yang begitu singkat ini dengan segala keluh kesah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun