Mohon tunggu...
Thoinatul Husna
Thoinatul Husna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sosiologi di Universitas Negeri Malang

Hard work will trumps talents if who has talents not work hard

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Budaya Pendidikan Barat dan Timur, Manakah yang Lebih Baik?

12 Agustus 2022   21:41 Diperbarui: 12 Agustus 2022   22:21 1806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Budaya Pendidikan Barat (Sumber gambar: Unsplash.com)

Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena dapat menjadi jalan sekaligus jawaban atas keberlanjutan masa depan dari sektor ekonomi, sosial, politik, pemerintahan, dan budaya. 

Bahkan sebagian besar dari negara-negara di dunia menempatkan pendidikan sebagai bagian dari kebudayaan yang tak terpisahkan dari keseharian mereka. Negara-negara di dunia tentu memiliki sistem pendidikan yang berbeda-beda. 

Perbedaan ini dikarenakan negara-negara tersebut tersebar ke dalam wilayah yang berbeda yang secara umum terbagi atas wilayah Barat dan Timur. Kedua wilayah ini memiliki budaya pendidikan yang berbeda karena adanya perbedaan budaya dan cara hidup dari masyarakatnya.

Perbedaan budaya antara dunia Barat dan Timur terlihat sangat nyata dan tak jarang menimbulkan suatu ketimpangan, khususnya dalam bidang pendidikan. 

Dunia Barat yang terdiri atas wilayah Amerika Utara, Amerika Selatan, Australia, Eropa hingga Selandia Baru terkenal dengan orang-orangnya yang  individualis dan to the point. 

Hal ini sangat berbeda orang orang di dunia Timur yang tersebar di Asia dan Timur Tengah yang umumnya suka berkompromi dan ramah dengan sesama. Perbedaan kepribadian inilah yang menimbulkan perbedaan pada budaya pendidikan di kedua wilayah ini.

Pendidikan di Barat mengutamakan inovasi dan kreativitas siswa. Pemikiran yang kreatif akan mampu mengembangkan kemampuan siswa untuk menciptakan hal-hal baru. Guru-guru di Barat umumnya akan melakukan pendekatan atau tes khusus kepada siswa untuk mengetahui kemampuan dan minat siswa. 

Berbeda dengan pendidikan di Timur yang lebih mengandalkan pada kerja keras. Orang Timur percaya bahwa kesuksesan akan dapat diraih apabila siswa mau untuk bekerja keras. 

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Julie Lythcott Haims dalam bukunya yang berjudul How to Raise an Adult, dipaparkan bahwa anak yang memiliki kebiasaan membantu pekerjaan orang tua lebih mudah untuk sukses. Oleh karena itulah sebagian besar orang tua di dunia Timur sering memberikan banyak pekerjaan rumah untuk anaknya.

Meskipun orang Timur dikenal pekerja keras, namun orang Timur cenderung lebih pasif. Sistem pembelajaran di Timur berpusat pada guru, sehingga siswa cenderung pasif karena siswa hanya sebagai penerima informasi dari guru. 

Berbeda halnya dengan pendidikan di Barat, orang Barat cenderung lebih terlibat aktif dalam kegiatan dibandingkan orang Timur. Dalam pendidikan di Barat, siswa dituntut aktif untuk berdiskusi, berdebat, dan menyampaikan pendapatnya. Sistem pembelajaran seperti ini juga menimbulkan adanya perbedaan hubungan antara guru dan siswa. 

Di Barat, hubungan guru dan siswa sangat dekat. Mereka kerap membantu siswa dalam belajar dan bersedia menjadi teman belajar siswa. Sedangkan di Timur, guru memiliki otoritas dimana siswa harus tunduk terhadap perintah yang diberikan oleh guru (Hassan et al. in Chory & McCroskey, 2010). 

Hubungan kedekatan yang terjadi antara siswa dan guru ini juga turut menentukan jenis panggilan sapaan siswa kepada guru. Di Barat, mahasiswa umumnya memanggil dosen mereka dengan nama pertamanya. 

Akan terdengar aneh jika mereka memanggil dengan sebutan "Bu" atau "Pak" karena mereka menganggap dosen mereka berada dalam satu generasi yang sama dengan mereka. 

Hal ini sangat bertentangan dengan budaya Timur yang sangat menghargai orang lain. Mereka selalu menggunakan sapaan "Bu" atau "Pak" ketika memanggil setiap orang yang lebih tua dari mereka.

Keragaman budaya yang dimiliki Barat dan Timur seringkali sangat bertolak belakang. Sesuatu yang menurut orang Barat adalah hal biasa, mungkin akan menjadi sangat tabu bagi orang Timur. 

Budaya pendidikan sebagai salah satu contohnya. Keduanya sama-sama memiliki keunggulan dan kekurangan tersendiri. Tidak ada yang lebih baik. 

Dari adanya perbedaan-perbedaan tersebut, jika budaya pendidikan Barat dan Timur dapat dikolaborasikan bersama mungkin akan dapat menciptakan sistem pendidikan yang unggul.

Rerefensi

Fajri, M. (2021). Missionaris Zaman Kolonial di Tanah Batak: Refleksi Urgensi Komunikasi Dakwah Indegenous. AL MUNIR: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam, 12(01), 88-105.

Hassan, A., Jamaludin, N., Sulaiman, T., & Baki, R. (2010). Western and Eastern educational philosophies. In 40th Philosophy of Education Society of Australasia conference, Murdoch University, Western Australia.

Michael, The Differences Between East And West In Terms Of Culture And Education Diakses pada 31 Oktober 2021 https://www.globalfromasia.com/east-west-differences/

Romi Rinando, Anak yang Suka Bantu Orangtua Sejak Kecil, Cenderung Lebih Sukses Diakses pada 31 Oktober 2021 https://lampung.tribunnews.com/2019/05/23/anak-yang-suka-bantu-orang-tua-sejak-kecil-cenderung-lebih-sukses

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun