Mohon tunggu...
Thoinatul Husna
Thoinatul Husna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sosiologi di Universitas Negeri Malang

Hard work will trumps talents if who has talents not work hard

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Budaya Pendidikan Barat dan Timur, Manakah yang Lebih Baik?

12 Agustus 2022   21:41 Diperbarui: 12 Agustus 2022   22:21 1805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Budaya Pendidikan Barat (Sumber gambar: Unsplash.com)

Berbeda halnya dengan pendidikan di Barat, orang Barat cenderung lebih terlibat aktif dalam kegiatan dibandingkan orang Timur. Dalam pendidikan di Barat, siswa dituntut aktif untuk berdiskusi, berdebat, dan menyampaikan pendapatnya. Sistem pembelajaran seperti ini juga menimbulkan adanya perbedaan hubungan antara guru dan siswa. 

Di Barat, hubungan guru dan siswa sangat dekat. Mereka kerap membantu siswa dalam belajar dan bersedia menjadi teman belajar siswa. Sedangkan di Timur, guru memiliki otoritas dimana siswa harus tunduk terhadap perintah yang diberikan oleh guru (Hassan et al. in Chory & McCroskey, 2010). 

Hubungan kedekatan yang terjadi antara siswa dan guru ini juga turut menentukan jenis panggilan sapaan siswa kepada guru. Di Barat, mahasiswa umumnya memanggil dosen mereka dengan nama pertamanya. 

Akan terdengar aneh jika mereka memanggil dengan sebutan "Bu" atau "Pak" karena mereka menganggap dosen mereka berada dalam satu generasi yang sama dengan mereka. 

Hal ini sangat bertentangan dengan budaya Timur yang sangat menghargai orang lain. Mereka selalu menggunakan sapaan "Bu" atau "Pak" ketika memanggil setiap orang yang lebih tua dari mereka.

Keragaman budaya yang dimiliki Barat dan Timur seringkali sangat bertolak belakang. Sesuatu yang menurut orang Barat adalah hal biasa, mungkin akan menjadi sangat tabu bagi orang Timur. 

Budaya pendidikan sebagai salah satu contohnya. Keduanya sama-sama memiliki keunggulan dan kekurangan tersendiri. Tidak ada yang lebih baik. 

Dari adanya perbedaan-perbedaan tersebut, jika budaya pendidikan Barat dan Timur dapat dikolaborasikan bersama mungkin akan dapat menciptakan sistem pendidikan yang unggul.

Rerefensi

Fajri, M. (2021). Missionaris Zaman Kolonial di Tanah Batak: Refleksi Urgensi Komunikasi Dakwah Indegenous. AL MUNIR: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam, 12(01), 88-105.

Hassan, A., Jamaludin, N., Sulaiman, T., & Baki, R. (2010). Western and Eastern educational philosophies. In 40th Philosophy of Education Society of Australasia conference, Murdoch University, Western Australia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun