Tapi Sammy bukan tipe yang menyerah. Dia tak lari dari tanggung jawab, justru beradaptasi dengan bijak.
Dia mengubah tantangannya menjadi:
"100 sampah per hari, selama 100 hari."Â
Lebih realistis? Ya.
Lebih berdampak? Jauh lebih besar.
Karena kini, bukan lagi soal jumlah sampah yang dia ambil sendiri, tapi soal pesan yang ia sebarkan ke ratusan ribu orang:
"Bayangkan jika setiap followerku juga mengambil satu sampah. Dunia akan berubah."Â
Ini adalah beberapa alasan mengapa Kisah Sammy Inspiratif?
- Usia Bukan Alasan Menunda Berbuat Baik
Di usia ketika kebanyakan bocah pada sibuk dengan game atau nongkrong, Sammy lebih memilih ngambilin sampah, dan menginspirasi dunia. - Ide Sederhana + Konsistensi = Dampak Luar Biasa
Dia tak butuh dana besar, tim profesional, atau sponsor. Cukup satu akun Instagram, tekad, dan tindakan nyata. - Kontennya berupa ajakan, Bukan Memaksa
Sammy tidak berkhotbah. Dia tidak menggurui. Ia hanya menunjukkan contoh lalu dunia mengikuti. - Viral Bukan Tujuan, Tapi Efek Samping dari Kebaikan
Gak cari ketenaran. Tapi ketika niatnya tulus, algoritma pun "berpihak" padanya, membuktikan bahwa kebaikan bisa trending.
Pesan untuk Kita Semua, dari Seorang Bocah 13 Tahun
"Bayangkan jika setiap orang yang melihat postinganku juga mengambil satu sampah. Bayangkan jika setiap sekolah punya 'Sammy'-nya sendiri. Bayangkan jika setiap kota punya gerakan kecil seperti ini."Â
Sammy tak ingin jadi pahlawan tunggal. Dia ingin jadi pemicu, orang pertama yang memulai, agar yang lain berani ikut.