Mohon tunggu...
Theresia Mega
Theresia Mega Mohon Tunggu... Teacher - Singer - Dancer

Saya suka tari, drama, musik, kuliner :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Refleksi Seorang Guru: Bukan Sekadar Mengajar

29 Agustus 2025   23:48 Diperbarui: 29 Agustus 2025   23:48 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebersamaan saya & anak didik tersayang (doc. Theresia Mega)

Murid saya hampir nggak lanjut sekolah karena orang tuanya kesulitan ekonomi. Saya bantu carikan sekolah gratis lewat jalur zonasi, mengurus semua syarat pendaftarannya. Saya lakukan tanpa sepengetahuan pihak sekolah.

Kalau ditanya soal hal paling penting untuk membangun bangsa, jawabannya pasti: pendidikan. Tapi, pendidikan itu bukan cuma soal masuk kelas, duduk manis, lalu mendengarkan guru menjelaskan. Lebih dari itu, pendidikan adalah perjalanan panjang yang penuh kesabaran, ketekunan, dan tentu saja keikhlasan.

Sebagai guru yang sudah hampir sepuluh tahun mengajar, saya merasakan betul bahwa profesi ini bukan sekadar pekerjaan. Guru itu teman seperjalanan anak-anak menuju masa depan. Guru juga bisa jadi penyemangat, bahkan penggerak perubahan kecil yang berdampak besar.

Di tulisan ini, saya ingin berbagi cerita: tentang perjalanan saya sebagai guru, tentang apa itu pendidikan bermutu, pengalaman mendampingi anak-anak, hingga kolaborasi bersama guru lain & lingkungan sekitar. Ini adalah bagian dari Aspirasi Pendidikan Bermutu Untuk Semua.

Profesi Guru adalah Impian Saya

Sejak kecil, saya sudah bercita-cita jadi guru. Entah kenapa, saya memang suka anak-anak dan ingin ikut berkontribusi buat bangsa. Saking tidak sabarnya, sejak kuliah semester dua tahun 2012, saya sudah mulai memberi les privat untuk anak SD. Dari situ saya memahami, mengajar itu bukan hanya soal menyampaikan materi, tapi juga memahami tiap karakter anak.

Untuk memperkaya pengalaman, saya ikut kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sesuai passion, seperti Seni Tari Tradisional dan pelatihan P3K. Dua hal ini ternyata sangat membantu, baik untuk menghidupkan suasana kelas maupun menghadapi kondisi darurat.

Sekarang, setelah delapan tahun mengajar di beberapa SD swasta, saya makin yakin bahwa guru itu profesi yang unik: menantang sekaligus mulia. Setiap sekolah memberi pengalaman berbeda, dan semua terasa berharga.

Peran Guru dalam Mewujudkan Pendidikan Bermutu

Guru sering disebut sebagai garda terdepan dalam dunia pendidikan. Bukan hanya sekadar menyampaikan materi pelajaran, tapi juga hadir sebagai motivator, teladan, sekaligus inspirator bagi anak-anak.

Sebagai motivator, peran guru sangat penting untuk menyalakan semangat belajar. Ada kalanya anak merasa lelah atau gagal, dan di situlah saya berusaha hadir untuk menguatkan.

Sebagai fasilitator, saya juga berusaha menghadirkan suasana belajar yang nyaman, kreatif, dan sesuai dengan kebutuhan setiap anak. Karena belajar tidak bisa hanya satu arah, melainkan harus memberi ruang bagi anak untuk bertanya, mencoba, dan belajar dari kesalahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun