Mohon tunggu...
Theresia Mega
Theresia Mega Mohon Tunggu... Guru - Teacher - Singer - Dancer

Saya suka tari, drama, musik, kuliner :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Filosofi Jemparingan: Segala Sesuatu yang Dilatih Kontinyu akan Membentuk Karakter

11 Maret 2023   23:45 Diperbarui: 11 Maret 2023   23:48 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Bermain Jemparingan bareng KJOG dan Langenastro (Do. Riana Dewie)

Mengusung tema "paseduluran" atau persaudaraan, Komunitas Paseduluran Langenastro ini memiliki harapan baik untuk bisa meningkatkan persaudaraan dalam melestarikan setiap kegiatan budaya.

Langenastro, Pelestari Jemparingan di Era Millenial 

Tim Langenastro saat memberi penjelasan (Doc. Vika)
Tim Langenastro saat memberi penjelasan (Doc. Vika)

Nah, tak kenal maka tak sayang. Sebelum bermain jemparingan, alangkah baiknya kita berkenalan terlebih dahulu dengan paguyuban atau komunitas yang memfasilitasi KJOG untuk bermain panahan tradisional ini.

Jemparingan Langenastro adalah komunitas jemparingan tertua di Yogyakarta yang berdiri pada  18 maret 2012. Atas dasar harapan untuk menghidupkan kembali tradisi sembari berolahraga dan berolahrasa, Langenastro hadir dengan dukungan masyarakat kampung Langenastran Yogyakarta.

Siapa saja sih yang bisa menjadi anggotanya? Tentu saja tidak ada batasan usia sehingga olahraga ini bisa dilakukan oleh semua usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua.

Anak-anak dan remaja dapat menambil value dari jemparingan ini untuk meningkatkan prestasi sedangkan orang tua bisa menjadikan kegiatan ini sebagai olahraga rekreatif sekaligus penyaluran hobi. 

Bermain Jemparingan ternyata Seasyik ini, ya!

Sebelum memainkan jemparingan, peserta mendapat edukasi tentang beberapa istilah yang diambil dari nama Jawa. Beberapa istilah yang masih saya ingat diantaranya adalah Gandewa (busur panah), Jemparing (anak panah) serta Wong-wongan (target yang dipanah).

Memanah itu sendiri juga berasal dari kata "manah", dimana dalam bahasa Jawa ini berarti rasa. Oleh karenanya, saya pribadi mencoba untuk menggunakan rasa atau feel untuk membidik target dan melepas busur panahnya.

Itulah sebabnya mengapa Langenastro menyebut Jemparingan ini sebagai media untuk olahraga sekaligus olahrasa. Ya, karena segala sesuatunya memainkan feel dalam mengambil keputusan.

Coba bayangkan andaikata kita akan berperang, dan menggunakan panah ini sebagai senjatanya. Ya, dibutuhkan rasa untuk menghadapinya. Kok bisa rasa? Ini karena dalam berperang, kita harus memiliki keseimbangan dalam mengatur irama, fokus serta penataan diri sebelum bergerak.

Foto bersama KJOG & Jemparingan Langenastro (doc. Riana Dewie )
Foto bersama KJOG & Jemparingan Langenastro (doc. Riana Dewie )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun