Bait Puisi yang Tak Sempat Kau Baca
Aku masih setia di sini
di beranda rapuh dan sunyi
Mengukir rindu yang tak mati
meski bayang itu tak menoleh lagi
Pada lorong hati yang tak pernah lelah
aku gantungkan rindu yang megah
Tak peduli rasa kian meresah
jiwa ini terus melangkah
Baca: Aksaramu Tetap Hidup
"Teman, mari kita istirahat"
bait terakhir darimu tanpa debat
Perlahan menjelma menjadi pengingat
layaknya puisi tersusun dari jeda tanpa syarat
Ketika kita mencium aroma sedap makna cinta
seketika kita palingkan wajah tanpa tanda
Seperti langit senja datang tanpa suara
lalu pergi menghilang tanpa cerita
Baca: Membiarkan Waktu Melukis Rindu
Teman, meski raga dirimu tiada
namun cerita riuh masih sangat terasa
Menyelinap di antara ruang, waktu, dan luka
menari ria pada bait puisi yang tak sempat kau baca
Lewat untaian doa yang belum pernah kau dengar
kurapal bait suci di sudut malam terhampar
Hening, tak lagi bergegas mengeja kabar
cukup hatimu yang mendengar
@senimelipatlukaterdalam, 29 Sept 2025
#Tulisan ke-40 Tahun 2025
#Puisi ke-22 Tahun 2025
#Artikel ke-18 Tahun 2025