Mohon tunggu...
Theresia Martini
Theresia Martini Mohon Tunggu... Pencinta Keheningan

Menulis adalah tantangan jiwa, mengalahkan diri, sejauh kaki terus melangkah ke depan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bait Puisi yang Tak Sempat Kau Baca

29 September 2025   13:25 Diperbarui: 29 September 2025   13:25 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Bait Puisi yang Tak Sempat Kau Baca - (Sumber: pixabay.com)

Bait Puisi yang Tak Sempat Kau Baca

Aku masih setia di sini
di beranda rapuh dan sunyi
Mengukir rindu yang tak mati
meski bayang itu tak menoleh lagi

Pada lorong hati yang tak pernah lelah
aku gantungkan rindu yang megah
Tak peduli rasa kian meresah
jiwa ini terus melangkah

Baca: Aksaramu Tetap Hidup

"Teman, mari kita istirahat"
bait terakhir darimu tanpa debat
Perlahan menjelma menjadi pengingat
layaknya puisi tersusun dari jeda tanpa syarat

Ketika kita mencium aroma sedap makna cinta
seketika kita palingkan wajah tanpa tanda
Seperti langit senja datang tanpa suara
lalu pergi menghilang tanpa cerita

Baca: Membiarkan Waktu Melukis Rindu

Teman, meski raga dirimu tiada
namun cerita riuh masih sangat terasa
Menyelinap di antara ruang, waktu, dan luka
menari ria pada bait puisi yang tak sempat kau baca

Lewat untaian doa yang belum pernah kau dengar
kurapal bait suci di sudut malam terhampar
Hening, tak lagi bergegas mengeja kabar
cukup hatimu yang mendengar

@senimelipatlukaterdalam, 29 Sept 2025

#Tulisan ke-40 Tahun 2025
#Puisi ke-22 Tahun 2025
#Artikel ke-18 Tahun 2025

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun