Bulan Murung Malam Pun Enggan Tertawa
Gelap malam tertutup mendung
Sinar rembulan pun menjadi murung
Suasana hening sepi seakan tak berujung
Semakin hanyutkan diriku untuk merenung
Ketika bulan murung, malam pun enggan tertawa
Karena gelap memaksa diri memeluk angkasa
Tebarkan tanya melukis aksara maya
Halus lembut hadirkan dawai asmara tak bernada
Denting waktu terus beranjak tanpa permisi
Tak peduli suara lirih merintih seakan tiada nurani
Gelap malam tertutup mendung turut abaikan jiwa ini
Tersungkur dalam jurang kesakitan seorang diri
Meski malam gelap masih berselimut kabut
Tak akan mampu halau irama malam semakin larut
September telah dipenghujung kian mengerucut
November bergulir tawarkan senyum begitu lembut
Tanya dalam isakpun terucap dalam hati
Apalah arti sesungguhnya hidupku ini
Coba temukan jawab tentang tanya penuh misteri
Berharap pada yang Ilahi memohon kekuatan kembali
Pangkapinang, 26 September 2022