Keluarga Ratzinger merupakan keluarga Katholik yang taat. Bapaknya yang Polisi, mendidik anak- anaknya dengan disiplin dan ibunya yang penuh kasih hangat dan lembut. Jadi dari dua orang tua yang berbeda karakter tetapi pas dan saling melengkapi  untuk anak- anak Ratzinger.
Mereka mengikuti misa tidak hanya hari Minggu saja, tetapi keluarga ini rajin mengikuti misa harian, setiap hari.
Meskipun dari keluarga Polisi yang sederhana tetapi pendidikan setinggi- tingginya diterapkan di keluarga Ratzinge. Pendidikan musik  juga merupakan keharusan.
Anak- anak dari Famili Ratzinger belajar musik, Harmonium, Piano dan Orgel. Dengan Orgel, mereka sering mengiringi musik di gereja.
Mereka belajar musik di biara suster- suster Fransiskan di dekat mereka tinggal.
Oleh sebab itu, kakak dari Paus Emeritus Benedikt XVI, Georg Ratzinge sebagai Chordirektor di tempat tinggalnya  Traunstain. Nantinya Georg Ratzinger menjadi Domkapellmaister di keuskupan Regensburg.
Sedangkan kakak perempuannya, Maria Ratzinger menjadi sekertaris. Nantinya pekerjaan sebagai sekertaris di suatu perusahaan beliau ditinggalkan dan mengurusi rumah tangga adiknya yaitu Joseph Ratzinger yang menjadi Uskup dan Profesor di Regensburg.
Georg Ratzinger dan Joseph Ratzinger keduanya menempuh pendidikan Imam. Mereka berdua belajar Theologi dan Philosofi di Knabenseminar Taunstein. Tanggal 29 Juni 1951 menerima Tabisan Imam.
Karena hobby dan kesukaannya masing- masing, mereka mendapat julukan Buecherratz untuk Josepf Razinger atau Kutubuku. Sedangkan untuk GeorgRatzinger mendapat julukan Orgelratz.
Dari Imam menjadi Professor dan Kardinal
Pada tahun 1946 Joseph Ratzinger mulai belajar Theologi kemudian Philosophi di Sekolah Tinggi Theologi atau Theologischen Hochschule di Freising, kemudian di Universitas Muenchen.
Tanggal 19 Juni 1951 besama kakaknya Georg Ratzinger dan 38 Diakon lain ditabiskan menjadi Imam oleh Kardinal Michael Faulhaber.
