Suster juga membawa kitab suci dan kami boleh membaca bergantian, kisah- kisah dari Kitab Suci
Belajar menari jawa
Suster Boromeo mengundang guru tari dari Bantul, mbak Pranti namanya. Mbak Pranti murid dari padepokan Bagong Kusudiarjo di Yogyakarta.
Kami belajar menari di sore hari, setiap hari jumat sore, di Panti Asuhan Ganjuran. Jadi kami anak- anak SD Kanisius bersama anak- anak Panti Asuhan Ganjuran yang juga siswa SD Kanisius Ganjuran, belajar menari.
Suster selalu menunggui kami saat kami latihan menari.
Kami sering pentas menari di pesta kenaikan kelas, Natalan sekolah dan masih banyak lagi,.
Suster Boromeo  menjahit sendiri kostum- kostum menari kami dan memelihara kostum- kostum tersebut dengan baik.
Belajar memainkan gending Jawa
Suster Boromeo membeli seperangkat Gamelan Jawa dan mengundang guru Gamel  atau guru Gending  Jawa, supaya kami anak- anak SD belajar gending.
Ikut serta dalam perayaan hari besar gereja dan mengenakan  kain panjang dan kebaya
Seperi sudah di ketahui, di Gereja dan candi Ganjuran ada perayaan Prosesi. Perayaan  khas Gereja Katholik  sebagai penghormatan Sakramen Maha Kudus. Perayaan ini diadakan di minggu ke empat bulan Juni. Kami anak- anak perempuan SD Kanisius Ganjuran  dari kelas 3 sampai 6 yang  beragama Katholik boleh ikut serta dalam upacara prosesi.
Tugas kami membawa keranjang kecil beisi bunga tabur. Bunga yang di sebarkan di jalan yang akan dilewati Sakramen Maha Kudus.
Kami senang sekali, karena kami boleh memakai kain batik panjang dan berkebaya putih.
Karena masih kanak- kanak kami tidak memakai sanggul, tetapi memakai untaian bunga dari kain putih di kepala kami.