Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Anakku Mendapatkan Beasiswa dari Universitas St Gallen Swiss

24 November 2021   14:58 Diperbarui: 25 November 2021   21:02 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sekolah di luar negeri | Sumber: Pexels/Pixabay

Anakku yang pendiam

Michael anak keduaku, cenderung pendiam, tidak banyak cerita, tetapi kalau memiliki keinginan akan berjuang keras untuk mendapatkannya. 

Abitur atau ujian akhir SMA tidak lama lagi. Semua kegiatan dikurangi, mulai dari pergi ke sport hall main handball, berhenti dari pekerjaan sampingan untuk mendapatkan tambahan uang saku, pergi dengan teman-teman juga tidak lagi sesering dulu.
Yang ada saat itu cuma belajar dan belajar dan belajar. 

Karena masuk ke universitas di Jerman tidak pakai tes tetapi berdasarkan nilai, atau numerus Clausus. Hanya mereka yang memiliki nilai 1 koma bisa masuk ke jurusan yang diinginkan.

Suka ikut tes

Suatu saat Michael pamit mau pergi ke Frankfurt untuk mengikuti tes Toefl. Michaelku yang pendiam itu sama sekali tidak pernah bercerita mengapa harus mengikuti tes Toefl. Aku cuma bisa mendoakan supaya lulus tes dan hasilnya bagus.

Aku heran, kok ya masih sempat-sempatnya belajar untuk mempersiapkan tes Toefl kan tidak lama lagi abitur. 

Terdengar deru mobil masuk ke halaman, segera aku keluar dan membuka pintu, tidak sabar mendengar cerita hasil tesnya. 

Michael keluar dari mobil dan tersenyum kecil, "Aku lulus tes Toefl, bukan yang terbaik tapi cukup untuk kuliah berbahasa Inggris"

Aku bilang, "Was, apa? Mau kuliah dalam bahasa Inggris? Bukankah di Jerman banyak universitas bagus? Dan tidak harus dalam bahasa Inggris?"

Belajar keras untuk meraih nilai satu koma

Tidak lama kemudian Abitur berlangsung, Michaelku semakin keras belajarnya. Pasti dia bertekad mendapatkan nilai 1 koma, supaya mendapatkan nilai yang optimal dan bisa masuk ke jurusan yang dia inginkan.

Benar, setelah Abitur selesai dan nilainya keluar, Michael mendapatkan impiannya, lulus dengan nilai bagus, yaitu 1 koma 3. 

Dengan nilai yang dia capai, maka ia bisa masuk dan diterima di jurusan ekonomi managemen yang dia impikan tanpa kesulitan. 

Michael mendapat panggilan dari Goethe Universitas Frankfurt dan Universitas Mannheim.

Saya pikir baguslah kalau Michael kuliah di Frankfurt, hemat tidak perlu kost. Dari rumah ke Universitas Frankfurt hanya memerlukan waktu 30 menit dengan kereta.

Mendaftar ke Universitas St Gallen Swiss

Suatu saat Michael bilang, "Mama, Senin depan aku mau ke Swiss mau ikut tes masuk di Universitas St. Gallen." 

Aku mengiyakan saja atas keinginan anakku. Aku pikir biasalah Michael suka menjajal kemampuannya lewat tes. 

Beberapa waktu lalu tes Toefl, kemudian tes masuk Frankfurt School of Finance, sekarang ke Swiss tes masuk Uni St Gallen.

Saya selalu berfikir, anak-anak mengenal kondisi keuangan kami, papanya pegawai pemerintah, ibunya kasir di supermarket, mana bisa membiayai sekolah di Swiss yang biaya hidupnya tinggi. 

Di Jerman uang kuliah per semester murah sekali, hampir gratis. Saat itu Philipp anak pertamaku, hanya membayar uang kuliah 350 Euro setiap semester sudah komplet termasuk karcis transportasi gratis di seluruh negara bagian Hessen dan Rheinanfals, di mana anakku studi.

Akhirnya Michael pergi ke Swiss dan mengikuti tes masuk ke Universitas St Gallen dan diterima. 

Michael senang sekali, kami juga. Michael bilang, "Mama aku mau kuliah di Swiss, di Universitas St Gallen."

Aku bilang, "Terlalu mahal untuk kami nak, bukankah di Jerman juga bagus?"

Michael menjelaskan, "Lulusan Swiss lebih mudah mendapatkan pekerjaan bagus di bank-bank ternama di Swiss dan di seluruh dunia dari pada lulusan Jerman."

Universitas St Gallen 

Universitas St Gallen merupakan Universitas Ilmu Ekonomi , hukum dan Sosial terletak di Kanton St Gallen 100 kilometer dari Zuerich.

Merupakan universitas untuk jurusan ilmu ekonomi, ilmu sosial, hukum, hubungan internasional dan informatik. 

Uni St Gallen merupakan universitas terbaik di Eropa untuk jurusan ekonomi.

Philipp kakaknya yang sudah mulai bekerja mendukung juga. Akhirnya kami mulai menghitung-hitung. Asuransi pendidikan Michael hanya cukup untuk membiayai kuliah di Jerman, untuk kuliah di Swiss hanya mampu menutupi biaya empat semester, kami masih perlu biaya yang dua semester.

Mencari dana kuliah dengan BAfoeg dan beasiswa

Michael bilang jikalau ia akan mencari beasiswa atau BAfoeg, yaitu kredit ringan dari pemerintah Jerman untuk mahasiswa dan kerja part time sambil kuliah.

Melihat kemauan keras anakku, aku terharu dan bangga. Kami mengiyakan kemauannya. 

Kakaknya, mas Philipp meyakinkanku, "Mama biarkan Michael kuliah di Swiss, itu jalan yang terbaik untuk meraih cita-citanya."

Aku dan suami menghitung biaya semuanya dan berencana untuk menjual kebun kosong kami, di luar kota untuk membiayai kuliah Michael.

Michael menolak kami membiayai kuliahnya dengan menjual tanah. Aku bilang di Indonesia itu biasa, menjual sawah untuk biaya studi.

Kakak adik yang saling mendukung

Akhirnya Michael mulai kuliah dan terus mencari Bafoeg atau kredit mahasiswa dan mencari beasiswa. 

Ternyata diam-diam mas Philipp kakaknya setiap bulan mentrafer uang makan untuk adiknya, aku terharu sekali. 

Aku tidak pernah minta mas Philipp bantu adiknya. Saya kira hanya terjadi di Indo, di mana saya dulu sebagai anak tertua membantu biaya kuliah adik-adikku. 

Aku bersyukur atas anak-anak yang saling mengasihi. Sambil kuliah Michael terus berusaha mencari beasiswa. 

Dana Bafoeg atau kredit dari pemerintah Jerman ditolak, mungkin dipandang gaji suami masih mencukupi.

Mendapatkan beasiswa dari Universitas St Gallen

Tiba-tiba Michael telpun kami di siang bolong, saat aku masih di tempat kerja, "Hore...mama aku dapat beasiswa."

 Ya beberapa waktu lalu saat BAfoeg ditolak dia sedih sekali, aku bilang, "Terus doa cah bagus, Tuhan akan beri yang lebih baik lagi."

Eh ternyata benar, Michael mendapat beasiswa dari Universitas St Gallen. 

Saya mengira bahwa beasiswa diberikan untuk semester depan, karena semester satu telah separuh berjalan. Ternyata tidak, beasiswa segera diberikan dan biaya yang sudah kami bayarkan dari awal di kembalikan. Dalam arti, setiap bulan menerima 800 Schweize Franken atau 12 juta rupiah satu bulan dan dihitung sejak bulan awal masuk.

Tak terkira rasa syukur kami atas anugrah dan kemurahan-Nya.

Jadi beasiswa dari Universitas St Gallen ini berupa uang tunai yang di transfer ke rekening Michael setiap bulan sebesar 800 Schweize Franken.

Selain itu berupa keringanan biaya kuliah. Untuk mahasiswa bukan warganegara Swiss, uang kuliah setiap semester 3.000 Schweize Franken atau sekitar 45 juta rupiah. Sedangkan untuk mahasiswa warga negara Swiss 1.000 Schweize Franken atau 15 juta rupiah. 

Michael mendapat keringanan 2.000 Schweize Franken setiap semester, berarti sama dengan warga negara Swiss, di mana hanya membayar 1.000 Schweize Franken setiap semester.

Bahagia, lega dan syukur tiada terkira, bahwa akhirnya semua terbayarkan berkat beasiswa dari univeritas St Gallen.

Syarat-syarat mengajukan beasiswa

Di sini saya sampaikan beberapa persyaratan untuk mendapatkan beasiswa di St Gallen. 

Sebelumnya wawancara terlebih dahulu dengan Studien Berater atau badan penasehat mahasiswa, persiapan hal-hal berikut:

  1. Fotokopi Paspor
  2. Daftar gaji orang tua
  3. Mengisi formulir yang berisi antara lain kredit apa saja yang dimiliki orang tua
  4. Surat bukti bahwa mendapat penolakan dari program kredit BAfoeg

Setelah diserahkan, menunggu beberapa hari untuk diperiksa dan di pertimbangkan.

Demikianlah, sedikit berbagi cerita dan pengalaman bagaimana anakku mendapat beasiswa sampai saat ini. 

Dengan beasiswa motivasi belajar lebih tinggi

Dengan mendapat beasiswa, cita-cita yang dulu kelihatan tidak mungkin menjadi mungkin.

Karena mendapat beasiswa, Michael belajar sangat keras, supaya nilai tetap baik. 

Sebagai ibunya, saya hanya bisa bersyukur atas anak-anak yang memiliki cita-cita dan tujuan yang jelas dan memiliki semangat untuk mencapainya.

Dengan Beasiswa lebih kosentrasi dalam belajar 

Karena mendapat beasiswa, anakku tidak harus terlalu banyak kerja sampingan untuk menambah uang saku. Tetap memiliki kerja sampingan tetapi tidak sampai kecapekan. Dalam hal ini pernah saya tulis tentang kerja sampingannya sebagai pelatih Hanball dan sopir dosen tamu.

Dengan beasiswa Michael aktif di kegiatan universitas

Sebagai rasa terima kasihnya telah dibiayai universitasnya, Michael aktif di kegiatan-kegiatan yang diadakan Universitas St Gallen. Kegiatan itu antara lain, menjadi tutor mahasiswa baru, sukarelawan bila ada acara-acara di kampusnya.

Kebahagiaan orangtua bukan nanti setelah mereka selesai studi, tetapi saat ini saat menemani berjuang, meraih cita-cita

Bahagia melihat anak-anak rukun saling memotivasi dalam belajar dan meraih cita-cita mereka.

Ternyata menikmati kebahagian dianugerahi anak-anak itu tidak menunggu nanti kalau meteka sudah selesai studi, tetapi saat ini di mana bersama dengan mereka berjuang untuk meraih cita-cita. 

Mendampingi anak-anak dalam berjuang dan belajar, merasakan tangisan dan kesulitan mereka belajar, justru indahnya di sini.

Keluarga yang saling mendukung, menyemangati merupakan suatu kekuatan tidak hanya untuk anak-anak, tetapi juga untuk kami orang tua mereka.

Saat ini Michael sudah selesai teorinya, tinggal menyelesaikan skripsinya sambil kerja praktek di suatu bank di Zuerich.

Demikianlah cerita kecil pengalaman kami.

Dietzenbach, 24 November 2021

Universitas St Gallen | Dokumen Pribadi
Universitas St Gallen | Dokumen Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun