Inilah sedikit cerita tentang renovasi di rumah kami. Sebenarnya kami juga ingin membangun solar pengumpul sinar matahari di atas genting rumah kami, tetapi biaya untuk pembangunan ini masih terlalu mahal dan mataharipun tidak sepanas dan sebanyak di tanah air.
Setelah merenovasi rumah kami menjadi rumah hemat energi, bagaimana langkah-langkah kami untuk menghemat energi. Menghemat energi bukan hanya baik untuk lingkungan tetapi juga hemat biaya.
a. Penggunaan listrik.
Mematikan lampu, bagi siapa saja bila meninggalkan ruangan. Misalnya meninggalkan dapur atau kamar mandi. Lampu menyala hanya dimana kami berada. Selain ruangan yang tidak di gunakan semua lampu seluruh rumah mati.
Saat ini kami di ruangan dan di luar rumah menggunakan sistem Bewegungsmelder atau kalau ada gerakan seseorang otomatis lampu menyala dan mati dengan sendirian setelah beberapa menit.Sistem ini kami gunakan di pintu masuk dan ruang tangga.Â
Bila tidak hujan, tidak hari minggu dan hari besar, kami menjemur pakaian di halaman belakang, tidak dengan mesin pengering, sehingga menghemat listrik
b. Lebih baik mandi daripada berendamÂ
Suami bercerita saat masih kecil dia tidak mandi setiap hari, tetapi berendam dalam air hangat seminggu sekali. Jadi hanya cuci muka dan menggunakan Waschlappen atau kain lap tangan untuk membersihkan diri setiap hari. Tidak heran, penggunaan parfum amat penting, he..he...
Saat ini tidak lagi, lebih baik mandi setiap hari dari pada seminggu sekali berendam. Dengan mandi air lebih dihemat daripada berendam.
Ada cerita lucu tentang mandi. Di tanah air yang panas, biasa kalau kita mandi sehari dua tiga kali dalam sehari. Di Jerman tidak, sering kali terjadi kesalahpahaman gara-gara mandi berkali-kali ini oleh student Indonesia yang baru datang. Bisa jadi mereka diminta biaya tambahan air.
Ya orang Jerman amat hemat, juga masalah air.