Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Bunga Calendula Cantik, Enak dan Mujarab sebagai Obat

21 Juli 2021   05:25 Diperbarui: 21 Juli 2021   10:34 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bunga Colendula officinalis, orang Jerman menyebutnya Ringelblume. Bunga ini satu famili dengan bunga aster, yang biasa dikenal di tanah air dan sebagai bunga potong. 

Saya ingin sekali menulis tentag bunga Colendula atau Ringelblume ini, karena minggu lalu tidak sengaja menemukan hamparan ladang bunga Calendula ini.

Minggu lalu kami mendapatkan undangan untuk merayakan pemberkatan rumah baru dari famili Aris dan Debora. Mereka membeli rumah di daerah jauh dari keramaian kota, 60 kilometer dari Frankfurt, Gross-Bieberau nama kota kecil tersebut. 

Menuju ke daerah itu masih banyak tanah dan ladang pertanian. Pemandangan ladang gandum, jagung sepanjang jalan kami lewati indah sekali.

Dari kejauhan nampak hamparan bunga warna kuning keemasan. Pada awalnya tidak terlalu jelas bunga apa, hanya kelihatan terang bersinar dan indah bukan kepalang. 

Kami bertiga dalam mobil, dua sahabat dari Indonesia yang sedang bertugas di Frankfurt dan Mainz langsung minta berhenti. "Mbak ayo kita foto, indah sekali dan di tanah air pemandangan seperti ini tidak ada".

"ya, tapi saya harus mencari tempat parkir yang aman dan tidak menggangu lalu lintas" jawabku.

Setelah agak dekat, sudah terlihat mobil-mobil berjajar di pinggir jalan, ternyata bukan hanya kita orang asia yang suka berfoto, banyak juga orang bule yang selfi dan foto, bukan hanya dengan handy seperti kami, tetapi dengan kamera profesionel bahkan ada Drohne yang terbang diatas ladang bunga Calendula tersebut.

Kamipun berfoto dengan berbagai gaya di ladang bunga calendula yang menawan itu. 

Kecantikan bunga Calendula membuat kami bak gadis belasan tahun. Berfoto diantara bunga Calendula membuat kami lupa bahwa usia kami telah jauh diatas kepala lima alias diatas lima puluh tahun.

 Indah....dan kami nikmati saja keindahan bunga Calendula dan hangatnya matahari musim panas yang tidak lagi terlalu menyengat karena matahari sudah condong ke barat. Sinar matahari sore pas untuk pencahayaan foto amatir kami.

Calendula atau Ringelblume sebenarnya saya sudah lama mengenalnya, tetapi hamparan ladang bunga Calendula belum pernah saya lihat. Bunga tulip sudah, bunga Raps sudah, bunga Mohn sudah, bunga matahari juga sudah tetapi bunga Condula, baru pertama kali ini.

Di rumah , saya juga menanam bunga Calendula. Biji bunga Calendula saya peroleh dari seorang teman, Claudia namanya. Dari Claudia temanku itu saya pernah di undang makan dan salah satu hidangannya Sommer Salat dengan bunga Calendula.

Bunga Calendula merupakan salah satu bunga yang bisa dimakan. Biasanya untuk mempercantik salat. Jadi selain salat kelihatan cantik juga enak.

Selain untuk salat bunga Calendla bisa dimakan dengan roti. Roti dipotong tipis, diolesi mentega dan diatas mentega ditaburi kelopak bunga Calendula. Hemmm sedap,sehat dan cantik.

Bunga Calendula juga sebagai bahan pewarna kuning alami untuk memberi warna kuning pada butter dan keju.

Selain sebagai bahan makanan bunga Calendula juga mujarab untuk obat. Hal ini telah ditulis dalam bukunya Hildegard von Bingen, seorang biarawati yang banyak menulis tentang tumbuhan obat-obatan. Buku ini ditulis oleh Hildegard pada tahun 1200.

Bunga Calendula dibuat saleb atau minyak dan bisa menyembuhkan luka bakar dan berbagai macam penyakit kulit, eksim misalmya. Saleb dan minyak dari bunga Calendula ini bisa dibeli di apotek.

Bunga Calendula juga bermanfaat untuk menyembuhkan sakit perut. Misalnya keluhan lambung dan usus atau untuk para wanita yang sakit atau bermasalah saat menstruasi.

Orang Jerman menyebutnya sebagai Unvergaenglicheblumen atau bunga abadi, karena bunga ini berbunga terus selama musim panas bahkan sampai sebelum musim singin. Di musim dingin mati dan dimusim semi tumbuh lagi dengan sendirinya.itulah sebabnya disebut bunga abadi.

Orang Jerman menyebutnya juga sebagai Totenblumen, atau bunganya orang mati, karena bunga ini biasa ditanam di kuburan

Mungkin karena perawatannya yang mudah,cantik dan dimusim semi tumbuh kembali.

Inilah sedikit uraian tentang bunga Calendula dan berikut ini foto-foto di antara bunga ini.

Bacaan.dari:

Nabu Magazin

Mein Schoene Gartendokumen pribadi

dukumen pribadi

foto von Emanuel Jessel
foto von Emanuel Jessel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun