Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Masa Paskah dan Kenangan di Israel

30 Maret 2021   05:20 Diperbarui: 31 Maret 2021   23:07 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laut Mati (Foto von Maria Miacola FB)

Minggu Palma, merupakan awal hari-hari kudus masa Paskah, yaitu Kamis Putih, Jumat Agung dan Minggu Paskah. Bacaan Injil pada hari ini dan bacaan-bacaan injil di misa dibacakan  kisah sengsara Yesus. Bersyukur Tuhan telah ijinkan aku sampai di tanah suci Yerusalem. Dalam bacaan-bacaan Injil tersebut berlangsung di tempat-tempat kudus yang pernah aku tapaki, di udara yang pernah aku hirup. Sekali lagi aku sungguh bersyukur karenanya. 

Berziarah dan menapaki jejak langkah-langkahNya merupakan suatu impian. Kadang saya berfikir, memang benar segala sesuatu yang terjadi dalam hidup tidak ada yang kebetulan. Semua yang terjadi pasti adalah kehendakNya dan ada dalam rencanaNya. Demikian pula keinginan untuk pergi ke tanah sucipun Dia yang meletakkan di hati kami.

Kami berdelapan, orang-orang Katholik Indonesia yang bertempat tinggal di Frankfurt dan sekitarnya,  berangkat ke Israel dari Frankfurt termasuk Romo pembimbing kami Romo Inno. Kelompok Ziarah kami, diurus oleh saudari Olin dan bekerja sama dengan Trevel Buero dari Indonesia. 

Setahun sebelumnya kami merencanakan ziarah ini, selain menabung kami iringi dengan doa-doa kecil kami, supaya semua berjalan lancar. Hari berjalan begitu cepat dan akhirnya sampai saat-saat keberangkatan kami. 

Mengapa kami begitu tegang, dan selalu bersatu padu dalam doa dengan kelompok ziarah kami?  Karena saya dengar tidak gampang untuk mendapatkan visa.  Kami terus doa saja kalau Ziarah ini Dia ijinkan pasti semua halangan Dia singkirkan juga. Puji Tuhan akhirnya kami mendapatkan visa ziarah. 

Sayang ada dua sahabat kami yang ingin ikut dari Indonesia ada kesalahan tanggal di visanya sehingga tidak bisa terbang ke Jerman dan tidak bisa bersama kami meneruskan perjalan ke Israel. 

Di sini saya sadar bahwa kalau Tuhan belum ijinkan ada saja alasan batal keberangkatan. Syukurlah sahabat kami bisa terbang dengan kelompok berikutnya langsung dari Indonesia tidak perlu melalui Frankfurt.  

1. Hari pertama: Frankfurt-Ben Guruion Airport-Danau Laut Mati

 Kami berdelapan memiliki visa ziarah dan berangkat dari Frankfurt menuju Ben Gurion Airport Israel. Setelah melewati pemeriksaan yang ektra ketat sejak dari bandara Frankfurt dan terminal kedatangan bandara Ben Gurion. 

Saya katakan ektra ketat karena untuk penerbangan ke Israel tidak cukup pemeriksaan securiti bandara, tetapi sebelum masuk pesawat masih diperiksa lagi. Ini merupakan pengalaman baru bagi kami karena kalau terbang ke Indonesia atau ke negri lain pemeriksaan ini tidak saya lalui. 

Akhirnya  kami lolos dari berbagai pemeriksaan di terminal kedatangan Bandara Ben Gurion Israel, uch...lega dan bahagia. Keluar dari Bandara kami dijemput oleh Guide atau Reisefuehrerin orang Israel dari suku Lewi yang ramah, lincah, menerangkan dengan sabar, jelas, bak seorang guru sejarah dan baik hati.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun