Mohon tunggu...
Indira
Indira Mohon Tunggu... Freelancer - -

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerbung : Equinox

1 Desember 2020   10:07 Diperbarui: 5 Januari 2021   10:02 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

            Mengapa harus dia? Aku akan rela bila gelar itu didapatkan oleh orang lain. Mungkin Gamma, Voltron, ataupun Edelweiss. Bukan Julian, ya, bukan dia.

            "Quinnie, aku masuk dulu ya, nanti kita sambung lagi, toodles!" Edelweiss melambai ke arahku sambil sedikit berlari kembali ke markas. Aku merebahkan kembali badan di kursi mobil. Menghela napas panjang, kemudian kembali terlelap di tengah kesunyian lapangan parkir markas.

***

            "Hei, Quinnie, ada yang harus Paman bicarakan denganmu,"

            Aku mengucek kedua mataku, perlahan-lahan bayangan Paman Grifforth terlihat semakin jelas.

            "Selamat pagi Paman Griffs," kataku sambil berjalan ke arah meja makan. Dalam hati aku tahu, kemarin malam, aku pasti tertidur di mobil dan untuk kesekian kalinya Paman Grifforth menggendongku ke kamar.

            "Hati-hati sayang," Paman Grifforth dengan sigap memegang tanganku yang hampir menumpahkan susu ke meja. Aku sedikit terkejut, kemudian segera membenarkan posisiku.

            "Paman mau bicara apa?" tanyaku.

            "Ekspedisi bodoh selanjutnya yang harus kau lakukan,"

            "Ke mana lagi, Paman? Bukankah timku sudah mengunjungi seluruh kota. Mulai dari Osbound, Grichivith, Ilandius, Westertown, Anderdunn, bahkan hampir setiap detail Ammerdunn Paman," aku segera mencari peta di rak dekat meja makan, kemudian menunjukkannya pada Paman Grifforth.

            "Tidak dengan tempat itu," Paman Grifforth meunjuk ke salah satu bagian Ammerdunn yang berada dekat Westertown.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun