Hujan awal tahun membawa pupus bagi jiwa yang patah-patah di kampung kami...kami bermain cerutu di teras dan hujan berpindah ke air mata ibuku....."ibu, bagaimana engkau mengumpulkan air hujan yang patah patah dalam matamu yang sepat"
ibu kembali tersenyum kering dan menatapku dalam-dalam....anakku ada banyak hal dalam hidupmu yang tak kau pahami, namun ingatlah, kerjakan hal biasa dalam hidupmu dengan cinta yang besar, niscaya hujan kan turun dlam matamu.....
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!