Mohon tunggu...
Theodorus BM
Theodorus BM Mohon Tunggu... Administrasi - Writer

Seorang pemuda yang senang menyusun cerita dan sejarah IG: @theobenhard email: theo_marbun@yahoo.com wattpad: @theobenhard

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kasus Anjing Menggonggong (Detektif Kilesa)

24 April 2023   14:35 Diperbarui: 24 April 2023   14:40 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anjing Menggonggong (sumber: Amazon.ca)

Aku hanya tersenyum dan mengangguk. Aku bangkit dan berdiri, membayar es teh dinginku, dan hendak beranjak ke luar. Sebelum itu, entah mengapa, Swasono menggenggam tanganku. Kukira tadinya ia hendak menyalamiku sehingga aku menyambutnya. Tapi wajahnya memelas dan ia mengucapkan sebuah pesan. Pelan sekali, seperti berbisik.

"Kuulangi sekali lagi. Kompleks ini tadinya sepi dan segala sesuatunya terlihat jelas. Tolonglah, pak. Terima kasih."

Aku pun melangkah ke luar dan berdiam sejenak di pintu, memerhatikan sekitar. Kata - kata Swasono benar. Jika kita mengabaikan rumah bobrok yang masih ramai oleh penduduk dan media itu, sebenarnya kompleks itu adalah perumahan yang sepi. Segala sesuatu yang aneh pasti terlihat jelas.

Segala sesuatu terlihat jelas.

Aku memikirkan kata - kata terakhir sang pemilik warteg. Tiba - tiba sesuatu muncul di kepalaku. Aku mengecek dengan segala bukti logis, dan semua bukti dan keterangan, dan semuanya cocok pada suatu kesimpulan. Masih kemungkinan, tapi layak untuk diperiksa.

Dengan segera aku menghubungi Mahmud untuk memberikan beberapa personil kepolisian, untuk datang ke warteg ini. Kuminta agar tidak menimbulkan kegaduhan.

Aku mendesah. Kuharap hipotesaku ini benar. Kalau benar, maka kami sedang berhadapan dengan pembunuh psikopat.

Tiba - tiba seseorang memecah keheningan. "Baksonya, pak?" Si tukang baso tersenyum, dengan setengah berjongkok dia menatapku dengan antusias. Pelanggannya sebelumnya sudah selesai.

Aku hanya bisa membalas dengan senyuman.

Kasus lain dapat dilihat di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun