Mohon tunggu...
Theodorus BM
Theodorus BM Mohon Tunggu... Administrasi - Writer

Seorang pemuda yang senang menyusun cerita dan sejarah IG: @theobenhard email: theo_marbun@yahoo.com wattpad: @theobenhard

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kasus Transaksi Kosong [Detektif Kilesa]

7 September 2020   17:10 Diperbarui: 7 September 2020   17:06 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada saat itu, customer service tidak mengecek adanya keanehan pada neraca keuangan bank. Beberapa jam setelahnya baru direktur operasional melaporkan sebuah defisit sebesar dua puluh miliar pada neraca itu, dan memanggil polisi. Ia melaporkan tindakan penipuan dan pencurian. Yang dituduh adalah orang aneh itu.

Sementara itu orang yang ambruk dan dirawat di rumah sakit ternyata kemudian meninggal akibat sakit jantung. Kami memegang identitas dan waktu kematiannya. Hanya saja, esok paginya mayat itu tiba -- tiba menghilang dari kamar mayat. Lenyap tanpa jejak sama sekali.

Ini adalah sebuah kasus yang sangat aneh.

Pak bos kami di kantor merasa bahwa kasus ini bukanlah kasus kriminal biasa. Bisa saja penipuan, namun ia tidak yakin siapa yang menipu. Ia mempertimbangkan bahwa defisit dua puluh miliar bisa saja karangan yang dilakukan oleh direktur operasional bank.

Dalam rekaman cctv pun sebenarnya tidak terjadi sesuatu yang aneh, namun memang meja customer service tertutup oleh tubuh si orang aneh. Selain itu mayat yang menghilang juga adalah sebuah tugas khas penyidikan. Ini adalah sebuah pekerjaan detektif, ujarnya kemarin.

Itulah sebabnya mengapa kami ada di sini. Melalui rekaman cctv kami dapat menentukan identitas dan tempat tinggal orang aneh yang bertransaksi kemarin itu. Namanya adalah Iqbal Patuha. Ia tinggal di apartemen. Tugas kami adalah mengawasi orang ini.

Kami bisa saja langsung melabrak orang ini dan menginterogasinya. Namun pak bos menyarankan untuk mengamati gerak -- geriknya terlebih dahulu. Terlebih, uang yang hilang sangat besar, yaitu hingga dua puluh miliar. 

Penjahat biasa tidak akan menyerahkan uang dalam jumlah sebesar ini bahkan dalam interogasi sekali pun. Kami akhirnya menentukan jangka waktu yaitu dua hari. Jika dalam pengintaian dua hari tidak ada tanda -- tanda ia hendak mengambil uang atau pergi ke tempat jauh, kami bisa melabraknya.

"Kau mau Doritos ini, Kilesa? Kulihat kau sedari tadi melamun saja."

"Aku sedang berpikir, Charles. Kasus ini unik. Kita tidak bisa tahu kebenarannya. Jika misalnya kita sekarang melabrak anak ini dan menekannya, lalu ia menyangkal tindakan pencurian sekuat tenaga, kita tidak pernah tahu apakah ia mengatakan kebenaran atau tidak. Dan pengintaian ini membuatku merasa cemas. Kita berada dalam ketidakpastian."

"Kau benar, Kilesa. Sejujurnya aku sudah lama ingin pergi ke tingkat dua itu dan menabrak pintunya. Namun, tenanglah. Batas waktu dua hari akan habis pada malam ini. Besok pagi, atau bahkan nanti tengah malam, kita sudah bisa meringkusnya. Dan selama ini, anak itu sama sekali tidak keluar kamar. Entah apa yang ia lakukan di dalam."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun