Mohon tunggu...
Theodorus BM
Theodorus BM Mohon Tunggu... Administrasi - Writer

Seorang pemuda yang senang menyusun cerita dan sejarah IG: @theobenhard email: theo_marbun@yahoo.com wattpad: @theobenhard

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kasus Sepatu Rusak

10 Juli 2020   14:56 Diperbarui: 10 Juli 2020   15:06 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ia masih memandang ke arah kolam ketika aku berkata, "Jadi, rencanamu gagal, pak tua? Johnny masih tetap pergi. Hehehe."

Abdul menatapku dan tertawa kecut, "Jadi kau menuduhku yang merusak sepatu itu, Kilesa? Seperti inikah pekerjaan detektifmu?"

Aku menoleh dan menatap kolam, "Tidak, aku hanya menduga -- duga saja. Tapi, di antara semua penghuni rumah ini, engkaulah yang memiliki motif paling kuat agar Johnny tidak pergi."

Penjahat kelas teri akan dengan mudah mengakui perbuatannya, namun Abdul adalah seseorang dengan mental yang kuat. "Kuberitahu, Kilesa. Kalau aku menginginkan sesuatu, hal itu pasti terjadi. Jika aku menginginkan Johnny tidak pergi, hal itu pasti terjadi. Aku tidak pernah gagal, Kilesa."

Aku mengangguk -- angguk, "Aku setuju denganmu, pak tua."

Abdul menoleh dan memancing, "Jadi, bukan aku pelakunya? Aku sudah bebas dari tuduhan? Hahaha, ini semua menarik. Aku menarik kata -- kataku. Pekerjaan detektif sungguh menarik."

"Kau belum lepas dari tuduhan. Namun, betul, pak tua. Ini memang menarik. Dan sebenarnya, aku sudah tahu siapa pelakunya."

Abdul terdiam namun masih memertahankan senyumnya. "Dan pelaku ini ada diantara penghuni rumah ini?"

Aku mengangguk. Ia melanjutkan, "Siapa?"

Aku terdiam sebentar, lalu menjawab, "Sebenarnya menurutku, pak tua, pertanyaan yang lebih penting adalah mengapa."

"Aku tidak suka bertele -- tele, Kilesa. Tapi apakah kau yakin bahwa pelakunya adalah penghuni rumah ini? Aku tidak percaya dari keluargaku ada yang berani merusak sepatu Johnny."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun