Mohon tunggu...
Theodorus BM
Theodorus BM Mohon Tunggu... Administrasi - Writer

Seorang pemuda yang senang menyusun cerita dan sejarah IG: @theobenhard email: theo_marbun@yahoo.com wattpad: @theobenhard

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Lohgawe

10 Maret 2020   17:49 Diperbarui: 10 Maret 2020   18:05 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Baik, Ken Arok."

"Beristirahatlah kalian. Waktu kita tidak panjang. Subuh kita akan kembali berada di atas kuda."

Satu demi persatu anak buah Ken Arok beranjak meninggalkan perapian, menyisakan Lohgawe dan Ken Arok. Lohgawe baru akan berdiri ketika Ken Arok menanyakan sesuatu kepadanya.

"Jadi menurutmu brahmana, dapatkah aku mencapai moksa atau harus melalui samsara?"

***

Lohgawe melaju bersama kudanya di atas tebing terjal. Di sebelah kanannya ia dapat melihat ombak menerpa karang -- karang tajam. Angin sangat kencang, ia harus memegang tutup kepalanya dengan erat.

Pada siang inilah. Pada siang ini kami akan sampai di Pelabuhan Kalingga. Dan menghadapi pasukan Sriwijaya. Kabur sekarang saja?

Matahari hampir berada di puncak langit pada saat itu. Akankah ia menjadi saksi satu kerajaan terhapus dari permukaan bumi ini?

Sebuah suara menyambutnya dari belakang.

"Selamat siang, brahmana. Nampaknya kau masih setengah tertidur. Aku belum merasakan semangatmu."

"Selamat siang, tuan Norman Caraka. Dewa menyertaimu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun