Mohon tunggu...
Theodore Nelson
Theodore Nelson Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Sekolah

Saya adalah seorang siswa yang suka menaggapi artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tanggapan dan Analisis Pemimpin Humoris

27 Mei 2023   20:21 Diperbarui: 27 Mei 2023   20:21 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Artikel tersebut membahas tentang pentingnya keberadaan pemimpin yang memiliki sifat humoris dalam kepemimpinannya. Dalam artikel tersebut, diceritakan Gusdur sebagai seorang pemimpin yang sering menggunakan teks anekdot untuk menyinggung dan menyindir seseorang, dalam kasus ini pejabat negeri.  

Anekdot adalah sebuah cerita pendek yang biasanya mengandung unsur humor, ironi, atau kejadian unik yang dapat dijadikan sebagai contoh untuk menyampaikan suatu pesan atau gagasan. 

Dalam kasus ini, anekdot digunakan untuk menyindir para pejabat negara yang tidak mementingkan rakyatnya namun mementingkan dirinya dengan melakukan korupsi dan lain lain. Tanda Orang Pintar adalah salah satu contoh teks anekdot. Teks anekdot ini menggunakan banyak sekali lelucon yang membuat teks ini lucu. Teks ini menyinggung bagaimana orang mencontek itu menyatakan mereka pintar. Namun yang tidak disadari, perkataan gurunya dipelintirkan oleh muridnya. 

Inilah yang menjadi leluconnya dan membuat lucu teks anekdot ini. Fungsi dominan dari teks anekdot dalam artikel ini adalah untuk mendukung argumen penulis tentang pentingnya memiliki pemimpin yang humoris. Dengan memberikan contoh konkret dalam bentuk anekdot, penulis dapat lebih mudah mengilustrasikan bagaimana sifat humoris dapat berdampak positif pada hubungan kerja antara pemimpin dan bawahannya. Artikel ini dapat dihubungkan dengan peristiwa atau situasi di sekitar kita, seperti hubungan antara pimpinan dan bawahannya di lingkungan kerja. Dalam banyak kasus, hubungan kerja yang baik dapat mempengaruhi produktivitas dan kualitas pekerjaan, sehingga kehadiran sifat humoris pada pemimpin dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan efektif. 

Sebagai kesimpulan, artikel ini mengajak pembaca untuk mempertimbangkan pentingnya sifat humoris dalam kepemimpinan. Meskipun tidak semua pemimpin memiliki sifat humoris secara alami, namun kemampuan untuk mengembangkan humor dalam interaksi dengan bawahan dapat dilatih dan ditingkatkan. Hal ini dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan memperkuat hubungan kerja antara pimpinan dan bawahannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun