Disinilah maka perlu evaluasi betapa pentingnya aspek ideologis dalam aspek pembangunan dan perencanaan tata kota.
Ideologi Kapitalisme menjadi biang keladi jumlah bangunan yang berdiri di atas kepentingan kapitalis semata, tanpa peduli keselamatan warga dan keberlangsungan ekologi.
Sementara ideologi Islam mempunyai keberhasilan yang gemilang dalam hal tata kotanya. Hal ini bisa disaksikan pada peradaban Islam yang menghasilkan banyak karya bangunan peninggalan Khilafah yang hingga kini masih berdiri dan berfungsi dengan baik.
Islam menempatkan wilayah pemukiman sebagai lokasi yang layak untuk memenuhi kebutuhan primer warganya. Kepala Negara dalam Islam akan dianggap gagal ketika tidak bisa memenuhi kebutuhan primer warganya, termasuk papan dan keamanan warga. Keamanan dari kejahatan, juga bencana.
Dalam Islam pemukiman akan ditata berdekatan dengan kawasan peribadatan, ekonomi masyarakat, pendidikan, dan pusat-pusat pemerintahan, baik di pusat maupun perdesaan.
Rasulullah saw. bersabda, "Tidak boleh ada bahaya dan tidak boleh membahayakan orang lain. Barang siapa membahayakan orang lain, maka Allah akan membalas bahaya kepadanya dan barang siapa menyusahkan atau menyulitkan orang lain, maka Allah akan menyulitkannya." (HR Al-Hakim dan Baihaqi).
Tragedi Depo Plumpang merupakan wujud abainya penguasa atas pemukiman yang aman dan jaminan keselamatan penghuninya. Sehingga butuh ideologi Islam untuk memberikan paradigma bahwa penguasa merupakan pelayan rakyat yang wajib memperhatikan keselamatan penghuninya. Sehingga butuh ideologi Islam untuk memberikan paradigma bahwa penguasa merupakan pelayan rakyat yang wajib memperhatikan keselamatan jiwa mereka.***