Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mengenang Almarhum Riyanto, Sang Pahlawan Kemanusiaan dan Pahlawan Toleransi Beragama

17 April 2022   15:35 Diperbarui: 17 April 2022   15:41 1425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak perlu kita memaksakan agama dan/atau keyakinan apapun kepada orang lain. Kehidupan beragama adalah sebuah pilihan diantara beberapa agama yang sudah diakui oleh negara.

Indonesia sebagai negara besar dengan jumlah penduduk lebih dari 260juta jiwa tentu memiliki keberagaman adat istiadat, budaya keyakinan dan juga agama.

"Jangan menjadikan perbedaan sebagai sebuah perpecahan. Perbedaan dan keberagaman adalah sebuah keindahan dalam harmoni yang saling mendamaikan." -Anjas Permata

Agama Islam sendiri masuk ke Indonesia dengan cara-cara yang damai tanpa kekerasan. Bahkan sejak zaman dulu, Agama Islam mampu berdampingan dengan agama-agama sebelumnya seperti Hindu dan Buddha.

Sejak awal, Agama Islam mendefinisikan dirinya sebagai Agama yang lemah lembut (Al-Hanafiyah, As-Samhah), menjadikan toleransi sebagai nilai utama. Oleh karena itu penyebaran agama Islam di ruang-ruang geografis bukanlah penetrasi kekerasan nan agresif.

Fakta bahwa terjadi perang saat penyebaran Agama Islam di masa Nabi Muhammad SAW merupakan sebuah pengecualian yang disesuaikan dengan kebutuhan, karena watu itu Nabi dan para pengikut mendapat ancaman nyawa bertubi-tubi dari kaum kafir. Artinya saat di saat kondisi aman seperti sekarang, tentu tidak relevan kita memilih cara-cara kekerasan dan perang.


Mari kita junjung tinggi nilai-nilai toleransi beragama sehingga dapat menciptakan kehidupan bernegara yang tenang, aman, tenteram, sejahtera dan sentosa. 

"Tuhan memang satu, kita yang tak sama." -Yovie Widianto

كُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ

Surat Al-Kafirun ayat 6 artinya,"Untukmu, agamamu dan untukku, agamaku."

Mari kita saling menghormati keyakinan dan tata cara beribadah semua agama. Tak perlu saling menyalahkan, karena agama dan keyakinan itu soal hati yang tak bisa dipaksakan.

sumber: dokumentasi pribadi
sumber: dokumentasi pribadi
HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun