Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Paradoks tentang Bukber Virtual

25 April 2021   01:49 Diperbarui: 25 April 2021   02:08 1175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zoom Meeting. Sumber dokpri

Apakah era virtual benar-benar mampu menggantikan tatap muka?

Fenomena virtual semakin menguat setahun kebelakang. Sejak virus itu datang, tatanan sosial benar-benar berubah total. Virtualisasi sosial menjadi sesuatu yang tak dapat dihindari. 

Awalnya sih aku merasa cukup keren dengan mengikuti virtual meeting, virtual training dan segala bentuk acara virtual lainnya.

Disatu sisi, virtualisasi sosial memang cukup baik. Hal itu dikarenakan kita bisa atur pertemuan tanpa harus menunggu lama, kedua tidak perlu tempat spesifik karena peserta bebas dimana saja asal ada koneksi internet dan ketiga pastinya minim biaya.

Namun lama kelamaan timbul rasa bosan. Sekarang dikit..dikit.. zoom meeting, dikit.. dikit.. google meeting. Seminggu bisa  1- 2 kali aku harus mengikuti virtual meeting.

Belum lagi kalau ada training wajib yang harus aku ikuti atau training lain dari lembaga diluar pekerjaan. Waktu habis hanya untuk mengikuti agenda-agenda virtual.

Kalau sudah begini apakah virtualisasi juga perlu dilakukan saat kita jalankan bukber alias buka puasa bersama? Rasa-rasanya kok perlu ada pemikiran lain ya kawan. Memang menjadi sebuah paradoks jika bukber dilakukan secara virtual. 

Buka puasa bersama atau dikenal dengan sebutan bukber pada dasarnya ialah aktivitas kebersamaan untuk melaksanakan buka puasa serempak. 

Acara ini juga bisa jadi wadah silaturahmi yang sangat baik sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW. Bersilaturahmi dapat menambah berkah, anugerah dan keberlimpahan. Silaturahmi juga bisa menyehatkan mental kita.

Bukber virtual memang bisa dilakukan namun apakah esensi serta nilainya bisa sama dengan bukber konvensional?

Banyak tantangan yang harus dihadapi mulai dari persiapan, pelaksanaan hingga tata caranya.

virtual meeting
virtual meeting

Persiapan bukber virtual :

  • Kirim undangan via chat kepada peserta minimal 3 hari sebelumnya.
  • Pilih aplikasi virtual meeting yang memiliki keleluasaan baik dari sisi jumlah peserta maupun fiturnya.
  • Siapkan menu berbuka puasa, boleh diseragamkan atau kalau ingin lebih seru dengan saling mengirim makanan antar peserta.
  • Siapkan susunan acara yang menarik dan seru supaya tidak membosankan.

Pelaksanaan bukber virtual :

  • Kalau kamu sebagai panitia, maka 1 jam sebelum dimulai harus sudah siap dengan room meetingnya.
  • Untuk makanan yang saling dikirimkan tidak boleh dibuka kemasannya sebelum buka puasa dimulai.
  • Pastikan kamera semua peserta diaktifkan sehingga bisa saling bertatap muka secara virtual.

Tata cara bukber virtual :

  • Wajib mengaktifkan kamera.
  • Wajib mengikuti hingga selesai acara.
  • Wajib menonaktifkan suara jika memang belum diijinkan bicara.

Tantangan bukber virtual :

  • Menyeragamkan waktu pelaksanaan kepada peserta.
  • Ada peserta yang bandel tidak berkenan mengaktifkan kamera.
  • Ada peserta yang bandel dengan tetap mengaktifkan menu suara sehingga mengganggu suara dalam forum.
  • Tidak leluasa untuk mengobrol karena harus gantian bicara.

Kalau aku secara pribadi tidak terlalu tertarik untuk mengadakan bukber virtual. Aku lebih memilih mengadakan bukber konvensional dengan adaptasi protokol kesehatan ketat. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan saat mengadakan bukber konvensional.

  1. Pilih tempat makan yang bersih, aman dan nyaman sesuai standar pemerintah setempat.
  2. Pastikan tersedia tempat cuci tangan.
  3. Dilarang berjabat tangan, cukup dengan tos tosan saja.
  4. Pembatasan peserta maksimal 10 orang saja.
  5. Mintalah untuk atur meja dan kursi dengan jarak minimal 1 meter.
  6. Pastikan semua peserta sudah diukur suhu tubuh menggunakan termo gun.
  7. Pastikan semua peserta mengenakan masker  dan hanya boleh dibuka saat makan serta minum.
  8. Ingatkan kepada semua peserta untuk membawa hand sanitizer.
  9. Batasi waktu bukber maksimal 1,5 jam.
  10. Tidak perlu banyak acara, cukup saling bersilahturahmi saja.

Bukber konvensional juga bertujuan mendukung eksistensi rumah-rumah makan. Bayangkan jika banyak rumah makan tutup akibat minimnya pembeli, maka yang terjadi adalah tingginya angka PHK.

Dan tingginya angka PHK mengakibatkan meningkatnya angka pengangguran. Jadi mari berbagi dan berkontribusi untuk mereka para pelaku UKM dan UMKM.

***

Seperti yang sudah aku paparkan sebelumnya bahwa bukber virtual bisa saja dilangsungkan, namun mungkin harus lebih spesifik dengan siapa kita akan bukber virtual.

Aku berpendapat bahwa bukber virtual sangat cocok dilakukan dengan orang-orang dibawah ini.

Mereka yang sedang LDR (Long Distance Relationship) atau MDR (Married Distance Relationship).

ilustrasi LDR
ilustrasi LDR

Bagi kamu yang tengah LDR atau MDR an sama pasangan, maka bukber virtual bisa jadi alternatif topik berkomunikasi.

Dalam menjalani LDR atau MDR hal paling krusial untuk selalu kita jaga adalah komunikasi. Tanpa komunikasi yang baik serta intens, maka kelanggengan hubunganmu dengan pasangan cukup rawan untuk dipertahankan.

Mereka yang sedang merantau.

ilustrasi anak rantau
ilustrasi anak rantau

Hidup dan tinggal di perantauan memang menjadi tantangan. Apalagi kalau sendirian, jauh dari keluarga.

Ditambah lagi pada tanggal 6 - 17 Mei 2021 pemerintah memberlakukan larangan perjalanan antarkota. Tentu kamu yang sudah terlanjur di kota orang harus siap-siap nggak bisa mudik.

Agar tetap terkoneksi dengan keluarga di tanah kelahiran, maka bukber virtual bisa jadi solusinya.

Kamu bisa lakukan bukber virtual dengan orang tua atau kerabat di rumah. Cukup pakai aplikasi chatting seperti whatsapp, telegram atau line untuk mengadakan virtual bukber keluarga.

Mereka yang sedang dikarantina.

ilustrasi orang sedang karantina mandiri di rumah
ilustrasi orang sedang karantina mandiri di rumah
Kalau kamu mendapati saudara atau teman yang sedang menjalani karantina mandiri akibat positif Covid-19, bisa memberikan dukungan dengan mengadakan bukber virtual.

Bantu mereka untuk mengusir kebosanan karena harus dirumah terus dan tidak boleh kemana-mana. Bukber virtual bisa jadi tempat untuk saling berbagi rasa empati.

Mereka yang sedang perjalanan.

ilustrasi buka puasa di jalan
ilustrasi buka puasa di jalan
Bagi kamu yang punya lokasi kerja cukup jauh dari rumah tentu berisiko sering buka puasa dijalan. Ketika azan magrib berkumandang, kamu bisa meminggirkan mobil sejenak kemudian melakukan bukber virtual bersama keluarga di rumah.

Membatalkan puasa dan mengisi perut dengan makanan bisa membuat kamu lebih fokus dalam berkendara.

***

Demikian tulisan tentang bukber virtual yang bisa saja dilakukan asal tepat sasaran sehingga esensi dan nilai bukber bisa didapatkan sepenuhnya.

"Virtualisasi sosial ialah sebuah keniscayaan, namun bukan berarti menjadi sebuah keharusan." The Architect

-AP-

#Tulisan ini diikutsertakan dalam blog competition samber thr 2021 dari thrkompasiana.

#Tulisan ini meruoakan tulisan samber thr 2021 hari 12.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun