Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pandemi Tak Menyurutkan Tradisi Sambut Ramadan Kami

14 April 2021   04:01 Diperbarui: 14 April 2021   04:04 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun perlu diketahui bahwa membersihkan tubuh dari hadas, baik hadas kecil maupun hadas besar juga penting untuk kita laksanakan sebelum puasa Ramadan.

Tradisi Adus (Mandi) sebelum puasa Ramadhan ternyata juga termasuk ke dalam sunnah. Di mana seseorang yang melaksanakannya bisa mendapatkan pahala. Apalagi mengingat, dalam Islam sangat dianjurkan untuk menjaga kebersihan tubuh.

Berikut tata cara Mandi Sebelum Ramadan :

  1. Mengambil wudhu.
  2. Membaca niat mandi puasa Ramadhan "Nawaitu guslal lidhukulissyiami romdhoona hadihisanati sunatallillahi ta'alla".
    Artinya : "Aku berniat mandi sunat bulan Ramadan karena Allah Ta’ala". 
  3. Membasuh air ke seluruh tubuh. Menyeka sela-sela tubuh hingga bersih.
  4. Membersihkan tubuh dengan menggunakan sabun dan keramas.
  5. Membilas hingga bersih.

Sebaiknya, mandi wajib sebelum puasa Ramadhan dilakukan di sore hari. Dengan begitu, kamu bisa melaksanakan salat Tarawih pada malam harinya. Kamu juga bisa menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan baik keesokan harinya.

'Adus' Ramadan mengajarkan kepada kita tentang menjaga dan merawat kebersihan diri. Karena kebersihan adalah bagian dari keimanan. Hati, jiwa dan raga yang bersih bisa melengkapi ibadah Ramadan. 

***


Dari tradisi kita belajar makna kehidupan. Dari tradisi kita memperoleh pengalaman berharga. Tentang bagaimana indahnya berbagi, tentang bagaimana caranya mengenang dan menghormati leluhur serta tentang bagaimana kita dapat saling menguatkan.

Tak seharusnya pandemi menghentikan langkah kaki, karena ia hanya sebuah perubahan peradaban yang niscaya telah terjadi. Sebagai manusia khalifah di muka bumi, sudah seyogyanya kita mampu beradaptasi. 

Semoga dengan momen Ramadan 2021 dapat membawa kembali kebahagiaan sejati. Dan yang terpenting di garis akhir Ramadan nanti, kita terlahir kembali menjadi fitri. 

"Salah satu kebajikan dalam hidup adalah ketika kita mengamalkan tradisi" The Architect.

-AP-

#Tulisan ini diikutsertakan dalam blog competition samber thr 2021 dari thrkompasiana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun