Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bersepeda Tanpa Etika, Wajar Buat yang Tak Sadar!

20 Maret 2021   01:24 Diperbarui: 25 Maret 2021   20:14 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bersepeda pinggir sawah. sumber dokpri

Bersepeda atau lebih dikenal dengan istilah gowes adalah salah satu hobiku sejak tahun 2018.

Aku ingat betul waktu itu sedang mencari alternatif olahraga selain running yang sudah lebih dulu rutin kujalani. 

Memang dari sejak lama aku lebih tertarik dengan olahraga kardio yang membutuhkan banyak gerakan tubuh.

Akhirnya pilihan jatuh kepada gowes. Dan sejak saat itu hobi bersepeda rutin aku jalankan seminggu 2 - 3 kali hingga sekarang.

Tujuannya tidak lain adalah untuk menjaga kesehatan dan menciptakan pola hidup yang seimbang.

Sebagai karyawan salah satu perusahaan multifinance, setiap hari aktifitas kerja lebih banyak aku habiskan dengan duduk di depan komputer. 

Hal tersebut yang mendorongku untuk mengimbangi kurangnya gerak tubuh dikantor dengan cara berolahraga.

Selain baik untuk kesehatan fisik, ternyata gowes juga mempunyai manfaat untuk mengusir kejenuhan dan kebosanan. Dua penyakit karyawan kantoran seperti aku. 

Dengan durasi rata-rata 60 menit sekali gowes aku menikmati pemandangan sepanjang rute yang aku lalui. Alhasil biasanya inspirasi dan ide lumayan kerap datang pada waktu gowes.

Ada beberapa poin persiapan yang harus dilakukan oleh pesepeda sebelum melakukan aktivitas gowes, antara lain:
  1. Pastikan sepeda dalam kondisi baik (cek tekanan angin ban, gear, rem depan dan belakang).
  2. Pastikan membawa bekal seperti air minum dan uang secukupnya.
  3. Pastikan memakai kelengkapan gowes.
  4. Lakukan pemanasan ringan hingga sedang untuk menghindari cidera.
  5. Tentukan rute gowes agar waktu bisa dimanfaatkan secara optimal.

Setelah semua sudah siap, maka kini saatnya kamu beraksi. Nah.. kawan selama dijalan, kamu tentu harus berhati-hati dan waspada karena bisa jadi rute yang kamu pilih mungkin jalan raya atau jalur cepat.

Oleh sebab itu bagi kamu gowes lovers sangat penting untuk menjaga etika bersepeda di jalan. Soal etika ini memang tidak ada rumus bakunya, tetapi akan lebih parah kalau kita bersepeda tanpa etika.

Well.. apa saja etika bersepeda?

Pertama, penuhi kelengkapan standar keselamatan (helm, sarung tangan, sepatu, kacamata bila diperlukan dan masker). 

Khusus untuk masker gunakan yang sedikit longgar dan tidak terlalu ketat pada hidung dan mulut. Tujuannya adalah agar sirkulasi pernapasan kamu tetap aman

Kedua, patuhi semua peraturan lalu lintas. Jika rute gowes ada jalur khusus sepeda, maka kamu wajib masuk jalur tersebut. 

Hal terpenting lain adalah pada saat melintasi traffic light. Jika lampu masih menyala merah artinya kamu juga harus ikut berhenti seperti pengendara lain. 

Ketiga, berbagilah jalan dengan pengendara lain. Ingat kawan bahwa kamu bukan pemiilk jalan raya, makanya harus berbagi dengan pengendara lainnya.

***

Faktor utama yang mengambil peranan penting untuk menerapkan etika bersepeda adalah kesadaran. 

Buat kamu yang tidak menerapkan etika bersepeda artinya kamu adalah pribadi yang tidak sadar.

1. Tidak sadar pentingnya keselamatan diri sendiri

Masih sering aku jumpai pesepeda yang tidak mengenakan kelengkapan standar keselamatan. Padahal ia ada di jalan raya yang penuh dengan kendaraan-kendaraan besar.

Orang semacam ini tidak patut ditiru karena ia adalah orang yang tidak sadar keselamatan diri.

2. Tidak sadar akan keselamatan orang lain

Tujuan utama bersepeda adalah untuk menjaga kesehatan dan tubuh supaya tetap bugar. Namun bukan berarti boleh dilakukan seenaknya tanpa memperhatikan keselamatan orang lain.

Seorang gowes lovers sejati harusnya taat aturan dan patuh pada rambu-rambu dijalan. Kalau kamu gowes bersama atau klub, maka harus mengatur jarak yang baik agar tidak mengganggu orang lain.

Misalnya dengan mengatur jarak 1- 2 meter dengan teman di depan, kemudian juga bersepeda maksimal berjajar 2 atau kalau tidak memungkinkan karena sempitnya jalan, pakai formasi berbaris satu-satu saja

3. Tidak sadar untuk menjaga ketertiban dan kedisiplinan.

Pelanggaran terhadap peraturan dan tata tertib lalu lintas dapat membahayakan orang atau pengguna jalan lain. Misalnya menerobos traffic light, menerobos pintu perlintasan kereta api padahal sedang ditutup, tidak sesuai jalur bersepeda dan sebagainya.

Semua contoh perilaku diatas sangat tidak layak untuk kita lakukan karena dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Maka dari itu kawan, mari kita menjadi pesepeda yang beretika!

***

"Sehatkan tubuh dengan berolahraga secara rutin dan teratur" The Architect

-AP-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun