Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Apakah "Massive Actions" dan "Burning Desire" Kamu Sepadan dengan Hasil?

26 September 2020   22:21 Diperbarui: 27 September 2020   18:02 2320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kerja keras | Sumber: Shutterstock/Sergey Nivens via intisari.grid.id

Jika A = 1 dikali B = 200, maka hasilnya C = 200

dan seterusnya...

rumus sukses. sumber : olah pribadi
rumus sukses. sumber : olah pribadi

rumus sukses. sumber : olah pribadi               
            googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});
rumus sukses. sumber : olah pribadi googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});

Kalau ini yang kita lakukan memang sah-sah saja. Namun pertanyaannya, jika Anda menginginkan C= 1.000, apakah Anda akan 'do' (melakukan aksi) 1.000. Lalu bagaimana dengan C = 1.000.000, apakah harus melakukan aksi 1.000.000 dan seterusnya?

Konsep di atas disebut dengan kerja keras. Meraih kesuksesan dengan menitikberatkan pada frekuensi dan kuantitas caranya (do). Lama kelamaan kita akan capek dan tidak menikmati hasil yang didapatkan. Orang-orang terkaya dunia tidak mengamini konsep kerja keras karena rumus mereka seperti dibawah ini

rumus sukses. sumber : olah pribadi
rumus sukses. sumber : olah pribadi

Yang mereka sempurnakan pertama kali adalah diri sendiri. Bukannya memperbaiki faktor eksternal dengan banyak aksi melainkan membuat sebuah konspesi "we" yang benar. Salah satu contoh konsepsi "we" yang benar sudah saya jelaskan di atas yaitu dengan menghilangkan mental block.

Dengan "we" yang benar maka aksi yang dilakukan secukupnya saja. Kita tidak perlu melakukan aksi-aksi yang ekstrem seperti bekerja hingga larut malam, ekstra time libur untuk bekerja yang kesemuanya justru menyiksa diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun