Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Apakah "Massive Actions" dan "Burning Desire" Kamu Sepadan dengan Hasil?

26 September 2020   22:21 Diperbarui: 27 September 2020   18:02 2320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kerja keras | Sumber: Shutterstock/Sergey Nivens via intisari.grid.id

Saya masih ingat sekali dinilai sebagai manajer yang tidak melakukan apa-apa. Semua itu karena pertumbuhan bisnis kantor cabang yang saya pimpin tidak lebih dari dua persen. 

Kedua, saya dinilai sebagai orang yang tidak bisa mencapai kapasitas terbaik dan tidak layak dengan pengalaman enam tahun sebelumnya (pertama saya menjadi manajer tahun 2012).

Apa yang salah denganku?

Pertanyaan itu seketika muncul disaat terpaku didepan forum. Akhirnya setelah kejadian tersebut saya berubah menjadi pendiam. Selama enam bulan lamanya saya sangat jarang bicara. Saya menyibukkan diri dengan evaluasi terutama diri sendiri.

Sebuah survei pernah dilakukan di negara Norwegia dengan melibatkan 15 ribu responden. Hasilnya menyebutkan bahwa 8% pekerja yang menghabiskan waktu kerjanya di atas normal cenderung sangat rentan mengalami gangguan mental seperti kecemasan. 

Hal tersebut bisa sangat memengaruhi kondisi emosional yang pada akhirnya berdampak pada hubungan intrapersonal baik dengan keluarga terdekat, rekan kerja bahkan lingkungan sekitar. Lebih parahnya lagi kemungkinan seseorang bisa saja frustasi bahkan depresi. Seperti yang ditulis dalam salah satu artikel Forbes.

Sederhananya apa yang saya yakini dan jalani selama tujuh tahun ternyata kurang ideal. Untungnya pengalaman pahit ini terjadi kepada saya dan bukan Anda. Maka untuk menghindari perilaku seperti diatas saya akan bagikan kepada Anda penjelasan mengenai apa yang sudah saya lakukan untuk mengubah keadaan tersebut.

"Massive Action"

Bekerja harus lebih giat dari orang lain, harus lebih keras dari orang lain, keluarkan semua daya dan upaya untuk mencapai target adalah sebagian prinsip massive action.

Konsep ini sejak lama saya jalankan. Oke hasilnya memang saya bisa mendapatkan sesuatu yang melebihi pencapaian orang kebanyakan. Namun ketika saya dihadapkan pada titik kondisi yang baru dengan level lebih tinggi, maka harus lebih giat lagi, harus lebih keras lagi. 

Sehingga saya terjebak dalam kebiasaan untuk selalu menekan diri agar meloncat lebih tinggi. Saya lupa bahwa banyak hal-hal diluar pekerjaan yang seharusnya bisa saya nikmati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun