dokumentasi pribadi
Tulisan ini dimulai dengan Kesimpulan : Surya Paloh Layak Duduki Jabatan Ketua BPIP atau Menko Kesra. Ini pendapat pribadi penulis setelah mendengarkan secara langsung orasi Ketua Umum Nasdem pada Kuliah Umum Kebangsaan di Kampus Universitas Indonesia Salemba.
Bila selama ini hanya melihat pidato Bang Surya Dharma Paloh (SDP) melalui media televisi, kini hadirin terpana selama 80 menit menyaksikan orasi ilmiah tanpa teks beserta bahasa tubuh menggambarkan semangat kebangsaan.
Agak subjektif memang, namun demikianlah adanya. Pemahaman Kebangsaan SDP sebenarnya telah dituangkan dalam Buku Tantangan Bangsa Indonesia Kini dan Masa Depan. Apa yang disampaikan pada pidato penuh semangat tersebut persis seperti tercantum pada buku yang diberikan kepada semua peserta kuliah umum.
Deskripsi Permasalah Indonesia dari Seorang putra kelahiran Aceh tahun 1951 ini memang komprehensif, sistematis dan mengalir sehingga sampai pada solusi. Sepertinya nyawa Indonesia sudah melekat pada diri SDP ketika beliau memberikan penghormatan kepada Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto terkait jiwa kenegarawanan.
Faktas sejarah tersebut diuraikan dengan gamblang dengan pendekatan nasionalis bahwa Bung Karno dan Pak Harto bersedia mundur dari Jabatan Presiden karena begitu besarnya kecintaan kepada Indonesia. Seandainya Presiden pertama dan kedua itu egois Beliau akan menggunakan TNI untuk mempertahankan kedudukan. Namun kecintaan kepada Indonesia melebihi segalanya dari pada Republik Indonesia tercerai berai.
Inilah jiwa nasionalis yang patut dicontoh oleh seluruh rakyat Indonesia terlebih para pejabat yang mendapat kewenangan di supra sturktur pemerintahan. SDP menguraikan permasalah Indonesia terkait tergerusnya ideologi Pancasila oleh paham radikalisme. Tantangan Indonesia ke depan yakni mempertahankan keutuhan bangsa dan negara dalam pluralisme atau kemajemukan.
Pola perilaku bangsa ini merupakan warisan leluhur dirangkai dalam system nilai paguyuban atau kekeluargaan dan kebersamaan, musyawarah untuk mencapai mufakat  dan juga nilai gotong royong  Semua ini telah menjadi cirri khas kepribadian bangsa Indonesia  yang berakar pada Pancasila dalam proses interaksi social.
Menurut SDP seiring makin derasnya arus globalisasi dewasa ini telah terjadi pergeseran nilai. Pola prilaku terkontaminasi oleh corak system nilai kebudayaan asing yang tidak lagi mencerminkan Ideologi Pancasila. Tanpa disadari sebagian warga telah menjelma menjadi individualis dan dan formalism. Â Inilah ancaman bagi kelangsungan eksistensi kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara di republik ini.