KEDERMAWANAN SOSIAL OLEH OLEH RAMADHAN
Thamrin Dahlan
Terinspirasi lagu lawas 30 menit awakpun nak berkisah sedikit tentang ramadhan. Konsisten melanjutkan tulisan menyambut bulan suci puasa maka peristiwa 29 hari ditorehkan.
Pertama ungkapan syukur ke hadirat  Illahi diberi kesempatan masuk di bulan Ramadhan. Kedua dan selanjutya berterima kasih kepada anak istri dan handai tolan bersama sama menjalankan ibadah sembari saling menyemangatkan.
Ramadhanku di masa kecil tentu  berbeda makna dengan Ramadhan kepala enam. Walau rasa lapar dan haus tetap sama namun dalam menyikapi tak ada merengek dan penasehat puasa si ibu bapa.
Ramadhan penuh sukacita bertempur melawan nafsu angkara murka. Hari demi hari demi ibadah sunah  tarawih dan tadarus melawan kantuk dan lelah.
Tinggal 15 menit Ramadhan berlalu. Satu saja kejaiban sedekah. Cash back luar biasa terbuktikan dari Allah SWT.
Kisah nyata awak alami ketika menyerahkan infaq untuk kegiatan ifthor  di mosholla depan rumah. Tak terduga dan tidak menyangka rezeki tiba melebihi besaran infaq.
Kemudian setelah itu bukan ingin riya seorang sahabat menyapa via pesan singkat. Justru nan tersirat tertangkap keperluan kebutuhan lebaran. Awak bersegera transfer dana  bersebab kami berlainan kota.
Cash back istilah pemasaran yang sedang populer awak rasakan. Ternyata bulan ramadhan Allah SWT langsung melipatkan pahala berganda. Rekening awak bertambah bukan malah berkurang. Seorang sahabat tanpa diminta mengirim dana tanda terima kasih entah bersebab apa.
InshaAllah tidak tidak ada lagi keraguan ketika dihati tergetar niat berbagi. Jangan tunda kebaikan karena syethan membimbangkan seiring waktu berjalan. Bersegeralah membantu sesuai kemampuan, tak akan miskin karena berbagi.