Ku tetap di sini  Â
Aku melangkah. Membiarkan sang menyanyi mengoceh tentang orang yang menginginkan menghabiskan cintanya. Hingga rambut panjangnya memutih sekalipun.
Aku berjalan lurus. Dan tak hirau dengan perut lagi. Kupetiki satu demi satu kunang di tengah-tengah alun-alun itu. Sampai kesembilan puluh sembilan.
***
Malang, 5/8/2018
  Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!