Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pertemuan di Puncak Sehabis Lebaran

17 Juni 2018   07:26 Diperbarui: 17 Juni 2018   07:38 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Minggu Pagi 78

Perjalanan pulang ke kampung lancar. Pun arus balik kemudian, kemarin. Dari kampung ke rumah hanya ditempuh kurang dari empat jam. Tol yang membujur di sisi rumah membuat mobil menikung dengan nyaman. Dan saat itu terdengar pekik anak-anak: Kami pulang.

Entah mana yang benar bagiku. Sebab, ini rumah setelah tiga puluh tahun pergi merantau ke Ibukota dan kemudian bermukim di pinggirannya. Sedangkan rumah di kampung, tak berkait dengan anak-anak yang sudah dewasa, mereka semua lahir di Jakarta. Dan mereka bergantian mengemudikan kendaraan dengan cukup memadai. Termasuk yang perempuan.

"Kita besok ke Puncak, Pah! Biasa, nostalgia," usul Si kecil perempuan sambil menyeret tas dari bagasi.

"Kok?"

"Kan Anin masih libur. Jarang-jarang, kan?"
Aku manggut-manggut.

"Iya, Pah!" susul mamanya anak-anak.

Dan esok hariya kami menginap di Cisarua. Tempat biasa, di dekat kali yang berbatu-batuan. Mereka tampak begitu ceria, selfie dan bermain air di sungai yang masuk kawasan cottage.

Aku membaca novel tebal Pompeii-nya Robert Harris yang baru beberapa halaman kubaca ketika pulang ke kampung halamanku di Pantura. Kisah tentang Kota Pompeii yang hilang melalui empat tokohnya Insinyur, gadis remaja, jutawan korup dan ahli ilmu pengetahuan. Sebuah novel nomor satu international bestseller.

Malamnya di teras aku meneruskan membaca novel itu. Istri sudah lama tidur. Anak-anak yang mengambil kamar di sisi kiri sudah terlelap. Ketika ada bayangan melintas, dan kemudian menegurku, aku mengeryitkan kening. Apalagi ia diam di depan kira-kira lima meter di dekat pohon melati yang menguarkan bau wangi.

"Anda siapa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun