Mohon tunggu...
Tetirah Kalam
Tetirah Kalam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lelaki biasa saja.

Hidup bagi Dia, menulis untuk keabadian. (bung TK)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penulis Malam kepada Penyair

30 Agustus 2016   02:10 Diperbarui: 30 Agustus 2016   02:28 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dear penyair,
kesepian telah kau jadikan ladang
darinya kau memanen banyak puisi

hutan dengan juta ragam
hutan yang menyimpan air
kini menghisap air dengan rakus
demi puisi-puisi yang selalu haus

untuk apa puisi-puisimu, penyair?
kau campakkan perut demi mengenyang hati?
tapi hatimu yang dulu hutan,
dimana kini suara-suara liar bersahutan?
kau usir kehidupan demi kepenyairan?
untuk apa puisi-puisi itu?

puisi itu makam kata-kata
kata-kata yang kau susun
menyerupai rasa, asa, dalam jiwa
lalu harap banyak ziarah pembaca
lalu...
kau mau makam dimana hari ini?

salam sastra

 

jkt, 309816
penulis malam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun