Mohon tunggu...
Tetirah Kalam
Tetirah Kalam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lelaki biasa saja.

Hidup bagi Dia, menulis untuk keabadian. (bung TK)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pesuling (Membincang Malaikat Tuhan)

11 Agustus 2021   21:00 Diperbarui: 18 Agustus 2021   01:35 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

datanglah Penulis Malam
kepada sobatnya si Pesuling
hendak diutarakannya hal heran
diharap bincang mencipta paham
.
+ perihal apa mengusik pikiran, kawan
usah gesa
sampaikan saja seksama
.
- ah sobatku
benarkah Tuhan
yg melepaskan umatNya dari Firaun
menyeberangkan lewat laut belah
nampak api bicara guntur
dari ketika di Sinai
berjanji mengutus MalaikatNya
Malaikat yg memakai NamaNya
disapa dgn NamaNya
berjalan di antara umatNya
memimpin masuk tanah janji
akan menyertai umat selamanya
.
namun pada akhirnya sama
seperti akhir nabi Musa
Malaikat Tuhan pulang angkasa
TubuhNya disembunyikan entah
.
siapakah Dia
.
+ benar sekali, kawan
Malaikat itu juga berkata;
"bahwa Aku adalah Dia.
sebelum Aku
tidak ada Allah *berpakaian bumi
(*dibentuk, *no-w-sar),
dan sesudah Aku
tidak akan ada lagi"
.
Malaikat Tuhan avatar Tuhan
wujud kemahahadiranNya
sejatinya satu Pribadi saja
kita bertuhan Allah yg imanen
bukan kepada yg transeden
memang demikianlah hukumnya
tak perlu kau bingungkan
percayalah sabdaNya;
"Aku adalah Dia"
.
-  aduhai Pesuling, kawanku
sungguhkah Malaikat Tuhan
mengenakan pakaian bumi
jikalau berpakaian di antara umatNya
adakah Dia bersemayam dalam kemah
apakah Dia dipuji disembah
.
+ Dia adalah Imanuel
Allah serta kita
tentu saja menerima puji sembah
Dia kadang ditandu
Dia kadang terbang
Dia berkilat menebas lawan
Pemimpin perang yg menggentarkan
Malaikat Tuhan yg membumi
bersemayam dalam Kemah Suci
.
- apakah maksudmu
Malaikat Tuhan itu Tabut Perjanjian
Tabut kayu berlapis emas
yg di Tutup Pendamaian
Shekinah Tuhan bertakhta gilang
.
+ benarlah katamu itu
Tabut itu bernama YHVH
para Imam dan Nabi juga Raja
menghadap Kemah dengar SabdaNya
.
tapi di puncak kemuakkanNya
Dia tanggalkan pakaian buatan Musa
Tabut yg hidup itu mati
Dia tinggalkan umat yg diseberangkanNya
namun tetap saja Israel dikasihi
sebab Setia yg tak diingkari
Dia janji akan kembali
.
+ aduh aduh aduh...
mengapa baru sekarang kupahami
mengapa selama ini bagai tersembunyi
mengapa tak pernah kudengar
mengapa ini tiada dalam ajar
.
ah sudahlah, kawan
katakan saja padaku
oleh sebab Tuhan itu setia
kembalikah Avatar Tuhan itu
.
+ Tuhan telah kembali
tapi bukan Avatar lagi
Allah yg imanen telah datang
sebagai Anak Tunggal kesayangan
yg memberitakan BapaNya
Allah yg transeden
yg rupaNya tak pernah dilihat
yg suaraNya tak pernah didengar
.
sungguh Tuhan telah kembali
dan di dalam rahim perawan
Dia rajut Tabut-Nya sendiri
yg akan dipersembahkan
untuk membarukan hukum dan janji
yg akan dinaikkan
untuk menghukum dosa dalam daging
yg akan dibangkitkan
sebagai keselamatan abadi
.
sekali Dia akan naik
kelak turun sebagai Tutup Pendamaian
Cahaya Ilahiah yg kelihatan
membalut Tabut dari emas murni
.
mari kawanku, Penulis Malam
cukuplah bincang ini
biarlah kunaikan sulingku
iring sepanjang jalanmu
nada nada mengalun menyertai
semoga hatimu damai bernyanyi
.
(maka Pesuling meniup suling
nada nada terdengar rahasia
menjelma kata kata di jiwa
yang rindu ditiup sebagai suling
oleh Sang Pesuling Agung)
.
+ wahai suling sulingNya
janganlah sifatkan kayu Penaga
dari kayu beduri yg tinggi
ubahlah diri pembaharuan budi
.
biarkanlah dirimu terima api
relakan dibimbing ke dapur api
biarkan hangus sifat kayumu
tapi lahirlah sebagai emas murni
.
sebab kelak Tabut itu
bukan lagi kayu dibalut emas
tapi emas dibalut Nur Ilahiah
tersedia bagi Sang Tutup Pendamaian
.
agak kelak Tabut itu
adalah umatNya
.
.
.
jkt, 110821

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun