Mohon tunggu...
Tetirah Kalam
Tetirah Kalam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lelaki biasa saja.

Hidup bagi Dia, menulis untuk keabadian. (bung TK)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pesuling

13 Agustus 2021   22:10 Diperbarui: 13 Agustus 2021   22:16 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kau lihatkah laut di langit gelora
dengan gelombang awannya pecah di ujung gunung?
biru melatar gugusan awan
yang putih, mengabu, menghitam
dan sebentuk wajah

.

seperti itu suara suling
warnanya biru menunggang angin
nada yang kau dengar
melukis gambar di khayal pendengar
kadang suci, kadang nakal,
kadang melengking di ujung karang
pecahnya tumpah paras membasah

.

getar dari dalam palung
merambat relung sebatang buluh
hembusan kenang menyusun awan
sebentuk wajah kekasih
ditatap dalam pejam
sang perindu

.

sebisik guruh di hati
wajah siapakah itu?
lalu jawab sang pesuling:
itu wajahku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun