Jakarta -- Akhir-akhir ini penyedap rasa selalu disalahkan sebagai salah satu penyebab menurunnya tingkat kecerdasan. Monosodium Glumate (MSG) atau yang lebih sering dikenal "mecin"sering dijadikan bahan bercandaan oleh saya dengan teman-teman saya. "Makannya, jangan kebanyakan makan mecin, otaknya jadi setengahkan", bahkan sampai ada yang menyebutkan "generasi mecin" untuk masyarakat khususnya dikalangan anak muda yang melakukan hal-hal negatif. Kurang lebih seperti itu anekdot tentang mecin. Namun apakah memang benar mecin tersebut menjadi salah satu penyebab menurunnya tingkat kecerdasan?.
Monosodium Glumate (MSG) atau monatrium glutamate adalah garam sodium dari asam glutamate. Asam glutamate adalah suatu asam amino yang merupakan salah satu komponen penting protein yang dibutuhkan tubuh kita. Jadi bisa dibilang bahwa MSG tersebut merupakan salah satu hal penting untuk tubuh kita. Namun mengapa pada zaman sekarang nama mecin sering menjadi sebagai bahan olokan?.
Menurut pendapat saya, MSG tidak berbahaya untuk tubuh jika di konsumsi dalam jumlah sesuai dengan takaran yang dianjurkan. Mari kita analogikan jika soto hanya menggunakan garam saja pasti rasanya akan berbeda jika dengan soto yang menggunakan garam dan mecin, oleh karena itu kenapa mecin selalu digunakan sebagai salah satu senjata dari pada pedagang soto yang berjualan baik kaki lima hingga restoran bintang lima untuk meraup keuntungan. Dari sini kita bisa lihat bahwa mecin merupakan penyempurna rasa, namun tidak hanya sebagai penyedap rasa tapi asam glutamate yang dihasilkan oleh mecin tersebut dapat merangsang produksi cairan pencernaan sehinggga dapat membuat daya cerna makanan dalam tubuh kita menjadi lebih baik.
Pandangan saya terhadap orang-orang yang menggunakan mecin sebagai bahan olokan, sangat disayangkan sekali karena seringkali dari kita suka memandang sebelah mata tentang mecin tanpa mengetahui kelebihan dari mecin tersebut, terkadang orang-orang yang asal berbicara tentang mecin. Padahal menurut saya dapat dikatakan bahwa dunia makanan tanpa mecin akan terasa hambar atau tidak ada gejolak dari cita rasa dari makanan tersebut. Jadi mecin bisa dikatakan sebagai salah satu bahan yang tak tergantikan dalam dunia makanan untuk mencapai rasa kenikmatan dari cita rasa makanan tersebut.
Menurut Organisasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa mecin aman jika digunakan dalam takaran yang tepat. Namun jika di konsumsi secara berlebihan mecin juga dapat menyebabkan hal-hal negatif seperti sakit kepala, mempengaruhi saraf, keringat berlebihan, mudah mengantuk, detak jantung berdegub lebih cepat, wajah terasa kaku, hingga dapat menyebabkan mual. Walaupun orang-orang sering menganggap mecin lebih banyak hal negatifnya tetapi, sebagian besar orang tetap mengonsumsinya. Kenapa? Karena seperti yang sudah di sebutkan bahwa dunia masakan akan terasa hampa jika tanpa mecin, tidak hanya terasa hampa ternyata mecin juga dapat sebagai salah satu faktor penyebab penghasilan pedagang makanan.
Dibalik kekurangan akan ada kelebihan begitu juga sebaliknya mungkin itu merupakan kata yang tepat untuk mendeskripsikan tentang mecin ini. Dan bagi para masyarakat mulailah untuk tidak melihat sesuatu itu dengan sebelah mata karena jika tetap berperilaku seperti itu hanya akan mempersempit pemikiran anda akan sesuatu hal dan akan membuat anda terpengaruh terhadap hal-hal baru tanpa adanya kroscek terlebih dahulu, dan hal ini akan merugikan anda. Jadi menurut saya mecin tidak dapat saya salahkan karena dibalik hal-hal negatifnya terdapat hal positif yang dapat menguntungkan orang-orang yang menggunakan dan mengkonsumsinya. Â
penulis: laode wahid
