Mohon tunggu...
Okti Li
Okti Li Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga suka menulis dan membaca.

"Pengejar mimpi yang tak pernah tidur!" Salah satu Kompasianer Backpacker... Keluarga Petualang, Mantan TKW, Indosuara, Citizen Journalist, Tukang icip kuliner, Blogger Reporter, Backpacker,

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kulakukan Sahur dan Bukber Virtual Sejak Dekade Lalu...

25 April 2021   12:53 Diperbarui: 25 April 2021   12:54 1891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setahun lalu ibu belum bisa menggunakan ponsel pintar. Ia setia dengan ponsel cinitnit alias ponsel sejuta umat yang nada deringnya masih poliponik.

Ketika ibu positif kena covid-19 dan harus diisolasi, mau tidak mau ia harus belajar menggunakan smartphone sehingga bisa berkomunikasi baik lewat chat maupun video call dengan keluarga dan atau teman pengajiannya. Jadilah sampai sekarang sesekali kami melakukan panggilan video call dengan ibu.

Gegara ada tema MYSTERY TOPIC 2 "Bukber Virtual, Memang Bisa?" maka saya sengaja melakukan panggilan video kepada ibu saat jelang berbuka puasa. Pengalaman saya, bukber virtual dengan sepuh yang gaptek dan ringkih karena belum sembuh benar dari sakitnya (baca: ibu saya selain kena corona virus juga punya penyakit bawaan lain) memang terasa special. Disamping ada rasa sedikit sedih dan mata terasa jadi sedikit memanas. Entah kenapa...

Jika kami saja bisa melakukan bukber dan sahur virtual, saya yakin yang lain pun pasti bisa kok. Karena inti dari bukber itu bukan fokus pada hidangan berbukanya, melainkan pada silaturahmi dan kebersamaannya.

Semoga pandemi segera berlalu ya, sehingga bukber yang sebenarnya bisa kita lakukan sebagaimana kita melakukannya dulu sebelum wabah covid-19 meluas.

Keponakan ikut ramai ingin terlihat saat melakukan video call. Dok pribadi
Keponakan ikut ramai ingin terlihat saat melakukan video call. Dok pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun