Setahun lalu ibu belum bisa menggunakan ponsel pintar. Ia setia dengan ponsel cinitnit alias ponsel sejuta umat yang nada deringnya masih poliponik.
Ketika ibu positif kena covid-19 dan harus diisolasi, mau tidak mau ia harus belajar menggunakan smartphone sehingga bisa berkomunikasi baik lewat chat maupun video call dengan keluarga dan atau teman pengajiannya. Jadilah sampai sekarang sesekali kami melakukan panggilan video call dengan ibu.
Gegara ada tema MYSTERY TOPIC 2 "Bukber Virtual, Memang Bisa?" maka saya sengaja melakukan panggilan video kepada ibu saat jelang berbuka puasa. Pengalaman saya, bukber virtual dengan sepuh yang gaptek dan ringkih karena belum sembuh benar dari sakitnya (baca: ibu saya selain kena corona virus juga punya penyakit bawaan lain) memang terasa special. Disamping ada rasa sedikit sedih dan mata terasa jadi sedikit memanas. Entah kenapa...
Jika kami saja bisa melakukan bukber dan sahur virtual, saya yakin yang lain pun pasti bisa kok. Karena inti dari bukber itu bukan fokus pada hidangan berbukanya, melainkan pada silaturahmi dan kebersamaannya.
Semoga pandemi segera berlalu ya, sehingga bukber yang sebenarnya bisa kita lakukan sebagaimana kita melakukannya dulu sebelum wabah covid-19 meluas.