Di tengah pesatnya perkembangan zaman, pendidikan agama bagi anak-anak menjadi semakin krusial. Pondasi keimanan yang kuat, yang salah satunya dibangun melalui kemampuan baca tulis Al-Qur'an dan hafalan doa sehari-hari, sangat dibutuhkan untuk membimbing generasi muda. Di sinilah peran vital Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) terlihat. TPA Sabilul Huda, sebagai salah satu institusi yang berdedikasi, berupaya keras untuk membimbing anak-anak agar akrab dengan Al-Qur'an. Namun, tantangan terbesar dalam mengajar anak-anak adalah bagaimana mempertahankan minat dan fokus mereka. Metode pembelajaran konvensional yang cenderung monoton seringkali membuat anak cepat bosan. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang lebih kreatif dan interaktif.Â
Untuk mengatasi kejenuhan, pendekatan pengajaran Al-Qur'an dapat diperkaya dengan berbagai aktivitas menarik. Menggunakan metode Iqro' yang inovatif menjadi kunci. Pembelajaran tidak lagi hanya sekadar membaca buku, tetapi juga melibatkan permainan edukatif, seperti tebak huruf hijaiyah dengan kartu bergambar atau perlombaan kecil yang memicu semangat kompetitif anak-anak. Selain itu, pemanfaatan media visual dan audio juga sangat efektif. Poster huruf hijaiyah yang berwarna-warni, video animasi, atau lantunan Al-Qur'an dari Qari cilik dapat menjadi alat bantu yang kuat untuk mempermudah proses belajar. Sistem "Sahabat Talaqqi" juga dapat diterapkan, di mana anak-anak berpasangan dan saling menyimak bacaan, melatih keberanian dan menumbuhkan rasa kebersamaan.
Menghafal doa juga bisa dibuat menyenangkan. Caranya adalah dengan membuatnya terasa lebih hidup dan bermakna. Teknik bercerita bisa menjadi langkah awal yang baik; misalnya, mengenalkan doa sebelum makan dengan menceritakan mengapa kita harus bersyukur atas rezeki. Mengubah doa pendek menjadi nyanyian atau irama yang ceria juga sangat efektif, terutama jika disertai dengan gerakan sederhana yang sesuai. Untuk memotivasi anak secara konsisten, guru dapat membuat tabel keberhasilan harian di mana anak-anak dapat menempelkan stiker setiap kali berhasil membaca doa. Jika memungkinkan, aplikasi edukatif sederhana yang menampilkan animasi doa juga bisa menjadi selingan yang efektif.
Secara keseluruhan, peningkatan kemampuan baca tulis Al-Qur'an dan hafalan doa di TPA Sabilul Huda dapat tercapai melalui komitmen untuk berinovasi. Dengan memadukan metode konvensional dengan pendekatan yang lebih modern, interaktif, dan berpusat pada anak, kita bisa menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya mendidik, tetapi juga menyenangkan dan menginspirasi. Hasilnya, anak-anak akan tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya mahir membaca Al-Qur'an, tetapi juga memiliki karakter Islami yang kuat. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI