Kita tidak bisa menghentikan orang lain berbicara, tapi kita bisa memilih tidak membiarkan mereka tinggal di kepala kita terlalu lama.
3. Saring, Jangan Serap
Tidak semua yang terdengar harus dipercaya. Ada kritik yang membangun, tapi ada pula yang hanya ingin menjatuhkan. Maka, penting untuk belajar menyaring.
Kita bisa bertanya pada diri sendiri: "Apakah ini fakta, atau sekadar opini kosong?" Jika tidak ada manfaatnya, biarkan masuk telinga kiri keluar telinga kanan.
Itu bukan sikap masa bodoh, tapi tanda kedewasaan. Tahu mana yang patut didengar, mana yang harus dilepaskan.
4. Buktikan Lewat Aksi, Bukan Reaksi
Daripada membuang waktu membalas hinaan, lebih baik buktikan dengan tindakan. Tumbuh diam-diam. Kerja keras tanpa banyak bicara. Satu-satunya hal yang paling membungkam komentar negatif adalah hasil nyata.
Tidak perlu pembenaran panjang. Orang yang benar-benar memperhatikan akan melihat perbedaan antara yang hanya berbicara dan yang bekerja dengan konsisten.
Kadang, balasan paling tenang justru adalah keberhasilan yang kita bangun dalam senyap.
5. Lindungi Energimu, Pilih Fokus Pencapaian yang Tepat
Setiap emosi negatif yang kita serap dari orang lain adalah energi yang terbuang. Bayangkan jika semua energi itu dialihkan untuk hal produktif, seperti belajar hal baru, meningkatkan kemampuan, memperbaiki diri.
Kita bisa memilih untuk menjadi cermin, bukan spons. Cermin memantulkan apapun yang datang tanpa menyerapnya.
Begitu pula dengan ucapan menyakitkan. Biarkan suara mereka terpental sampai ke langit, jangan ditahan di dalam hati. Dengan begitu, kita tetap bisa melangkah maju tanpa membawa beban yang bukan milik kita.Â
Kita tidak diciptakan untuk membuktikan sesuatu kepada setiap orang, tapi untuk terus berkembang hingga menjadi versi terbaik dari diri sendiri.