Mohon tunggu...
Tesalonika Hasugian
Tesalonika Hasugian Mohon Tunggu... Kompasianer 2024

Menyelami komunikasi pada bidang multidisipliner.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Antara Passion dan Realita Anak Muda di Persimpangan Kerja

25 September 2025   08:10 Diperbarui: 25 September 2025   15:50 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup menghadirkan sederet kebutuhan biaya sewa, transportasi, makan sehari-hari, hingga tanggung jawab keluarga. 

Semua itu membuat passion sering kali harus diparkir dulu, sedangkan realita mendesak di depan mata.

Banyak contoh nyata. Seseorang yang ingin berkecimpung di dunia seni harus menerima pekerjaan administratif. Seorang lulusan dengan minat besar di riset sains akhirnya bekerja di bidang pemasaran karena peluang lebih terbuka. 

Dalam kondisi seperti ini, passion jarang bisa langsung menjadi sumber utama penghasilan.

Namun, anak muda generasi sekarang punya cara tersendiri untuk bertahan.

Mereka mengelola pekerjaan utama sebagai sumber nafkah, sembari tetap merawat passion sebagai hobi atau proyek sampingan. 

Walau tidak selalu ideal, pola ini menjaga agar semangat berkarya tidak padam seluruhnya.

Migrasi Kerja Antara Peluang dan Pengorbanan

Fenomena migrasi kerja memperlihatkan bagaimana realita begitu dominan. 

BPS mencatat lebih dari 40% pekerja urban adalah pendatang dari luar daerah. 

Angka ini menunjukkan bahwa banyak anak muda rela meninggalkan kenyamanan rumah demi peluang lebih baik di kota besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun