Hidup menghadirkan sederet kebutuhan biaya sewa, transportasi, makan sehari-hari, hingga tanggung jawab keluarga.Â
Semua itu membuat passion sering kali harus diparkir dulu, sedangkan realita mendesak di depan mata.
Banyak contoh nyata. Seseorang yang ingin berkecimpung di dunia seni harus menerima pekerjaan administratif. Seorang lulusan dengan minat besar di riset sains akhirnya bekerja di bidang pemasaran karena peluang lebih terbuka.Â
Dalam kondisi seperti ini, passion jarang bisa langsung menjadi sumber utama penghasilan.
Namun, anak muda generasi sekarang punya cara tersendiri untuk bertahan.
Mereka mengelola pekerjaan utama sebagai sumber nafkah, sembari tetap merawat passion sebagai hobi atau proyek sampingan.Â
Walau tidak selalu ideal, pola ini menjaga agar semangat berkarya tidak padam seluruhnya.
Migrasi Kerja Antara Peluang dan Pengorbanan
Fenomena migrasi kerja memperlihatkan bagaimana realita begitu dominan.Â
BPS mencatat lebih dari 40% pekerja urban adalah pendatang dari luar daerah.Â
Angka ini menunjukkan bahwa banyak anak muda rela meninggalkan kenyamanan rumah demi peluang lebih baik di kota besar.