Kesejahteraan tidak hanya diukur dari nominal gaji, melainkan juga dari bagaimana tempat kerja memperlakukan karyawan sebagai manusia yang utuh.
Seorang pekerja bisa saja mendapat gaji besar, tetapi jika ia dipaksa lembur setiap malam tanpa waktu untuk keluarga atau diri sendiri, maka kesejahteraannya terancam.Â
Begitu juga dengan perusahaan yang menyediakan gaji sesuai standar, namun tidak memberi fasilitas kesehatan atau pelatihan pengembangan diri.Â
Dalam jangka panjang, hal itu akan membuat pekerja merasa stagnan dan lelah secara emosional.
Anak muda zaman sekarang jauh lebih sadar akan hal ini. Mereka pasti berani bertanya, apakah tempat kerja ini hanya memeras tenaga atau benar-benar mendukung pertumbuhan?Â
Inilah mengapa mereka lebih memilih pekerjaan yang memberi keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional.Â
Bahkan jika itu berarti harus keluar dari zona nyaman atau menolak tawaran perusahaan besar yang tidak ramah pada pekerjanya.
Memilih antara PT atau Jakarta mungkin hanyalah pintu masuk untuk membicarakan isu yang lebih besar.
Apa sebenarnya yang dicari anak muda dari pekerjaannya? Jawabannya bukan sekadar status, nama besar, atau gedung tinggi.Â
Yang dicari adalah rasa aman, kesempatan untuk berkembang, dan penghargaan atas kerja keras mereka.
Pekerjaan terbaik adalah yang tidak hanya mengisi rekening, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga dan membuat kita tetap bisa menikmati hidup.