Mohon tunggu...
Tesalonika Hsg
Tesalonika Hsg Mohon Tunggu... Kompasianer 2024

Menyelami komunikasi pada bidang multidisipliner.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Makna Besar di Balik Benda Kecil: Teman Setia di Tengah Lelah

6 Juni 2025   15:22 Diperbarui: 6 Juni 2025   15:22 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada kesan ceria yang anehnya bikin hati jadi tenang. Satu lagi, gantungan kunci berbentuk karakter animasi favorit saya yang tergantung di tas kerja. 

Sudah beberapa tahun dia di sana, dan setiap kali melihatnya, rasanya seperti diingatkan bahwa saya punya sisi yang ringan, kekanak-kanakan, dan itu tidak apa-apa.

Benda-benda ini bukan hanya soal fungsi. Tapi soal emosi. Mereka adalah penanda bahwa kamu masih manusia bukan robot yang hanya harus menyelesaikan tugas tanpa kenal lelah. 

Dalam kesibukan yang kadang membuat kita lupa rasanya bernapas lega, benda-benda ini menjadi ruang kecil untuk merasa baik.

Merawat Diri Lewat Hal Sederhana

Merawat diri tidak selalu harus pergi healing ke Bali atau staycation di hotel. 

Kadang, cukup dengan menyemprotkan body mist favorit sebelum berangkat kerja, dan kita merasa hari akan sedikit lebih baik. Atau dengan menyiapkan camilan kecil di tas karena kita tahu akan ada sore yang melelahkan.

Hal-hal sederhana ini punya daya yang luar biasa. Mereka adalah bentuk perlawanan kecil terhadap dunia yang terus mendorong kita untuk lebih cepat, lebih produktif, lebih hebat. 

Lewat benda-benda ini, kita mengingat bahwa menjadi "cukup" juga tidak apa-apa. Bahwa kita boleh punya jeda. Bahwa kita boleh merasa lelah dan mencari penghiburan, meski kecil.

Mungkin kamu punya buku catatan dengan sampul lucu yang kamu tulis saat sedang jenuh. Atau pouch isi essential oil yang kamu bawa ke mana-mana. Tidak penting bagi orang lain, tapi sangat penting untukmu. Dan itu sudah cukup jadi alasan untuk merawat dan menghargainya.

Menghargai yang Sering Dianggap Biasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun