Akibatnya, proses seleksi dihentikan sementara tanpa informasi yang jelas. Sayangnya, kandidat tidak pernah tahu apa yang terjadi di balik layar.
Cara Bijak Menghadapi Ghosting dari HRD
Yang pertama, jangan langsung menyalahkan diri sendiri. Menilai kemampuan diri hanya dari satu proses rekrutmen itu tidak adil.Â
Mungkin kamu memang bukan kandidat yang dicari untuk posisi itu, tapi bukan berarti kamu tidak layak untuk posisi lainnya.
Kedua, tetap profesional dan proaktif. Setelah wawancara, kamu boleh mengirim email follow-up untuk mengucapkan terima kasih dan menanyakan tindak lanjut.Â
Jika tidak dibalas dalam 7--14 hari, kamu bisa lanjutkan perjalananmu. Jangan berhenti di satu pintu yang belum tentu terbuka.
Ketiga, jadikan pengalaman itu sebagai bahan evaluasi. Perbaiki cara presentasi dirimu, sesuaikan CV, dan terus tingkatkan keterampilan.Â
Di era digital seperti sekarang, banyak peluang terbuka lewat jejaring, freelance, atau bahkan membangun portofolio sendiri sambil tetap melamar pekerjaan.
Ingat bahwa mencari kerja bukan hanya tentang "menunggu dipilih," tapi juga tentang terus membuktikan bahwa kamu layak dipilih.Â
Jangan terjebak dalam ketidakpastian satu perusahaan, karena di luar sana masih banyak pintu yang bisa kamu ketuk.
Seperti kata pepatah modern, "Rezeki tidak datang dari satu HRD saja."Â