Pagi hari adalah momen yang paling tenang bagi hidupmu sendiri.
Saat mata baru terbuka, belum ada beban kantor, belum ada notifikasi WhatsApp yang menuntut balasan cepat, belum ada tuntutan hidup yang mengetuk keras.
Di saat-saat seperti itulah, kita bisa memulai hari dengan satu hal yang sederhana namun berdampak besar: bersyukur.
Tak perlu hal besar untuk kita syukuri. Kadang, hanya bisa membuka mata dengan segar dan tanpa nyeri pun sudah layak disyukuri.
Bangun pagi tepat waktu, bisa menikmati mandi air hangat, atau sarapan sederhana seperti roti dan air putih, susu hangat, teh manis, atau kopi.Â
Semua itu bisa jadi alasan untuk menulis rasa syukur kita hari ini.
"Aku bersyukur hari ini bisa bekerja lagi."
Sesederhana itu misalnya. Tapi kalimat pendek ini menyimpan makna yang panjang.Â
Di baliknya mungkin ada perjuangan melawan rasa malas, kecemasan, atau bahkan trauma dari pekerjaan sebelumnya. Tapi Anda masih mau mencoba. Masih bangkit dari tempat tidur, masih bersiap, dan memilih untuk hadir di dunia. Itu luar biasa.
Menuliskan rasa syukur, sekecil apa pun, adalah cara kita menyapa diri sendiri dengan kasih.Â
Ini bukan tentang pencapaian besar atau momen dramatis. Tapi tentang kesadaran bahwa hidup terus berjalan, dan kita masih diberi kesempatan untuk menjadi bagian di dalamnya.