Mohon tunggu...
Tesalonika Hsg
Tesalonika Hsg Mohon Tunggu... Kompasianer 2024

Menyelami komunikasi pada bidang multidisipliner.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Meme, Protes, dan Humor: Bukti Nyata Netizen Lawan Ketidakadilan?

21 Februari 2025   13:11 Diperbarui: 21 Februari 2025   13:20 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberadaan internet memberikan kebebasan bagi siapa saja untuk mengekspresikan diri melalui media digital. 

Di era ini, masyarakat lebih memilih menyalurkan opini dan gagasan mereka melalui platform yang telah dikuasai oleh arus informasi. Keputusan ini pada akhirnya membentuk pola pikir serta perilaku sosial, terutama dalam partisipasi aktif menyuarakan berbagai isu.

Kritik dan saran pun kini lebih sering disampaikan melalui karya yang dapat diakses secara luas oleh publik, seperti musik, artikel, baliho, hingga meme.

Salah satu bentuk kritik sosial yang berkembang di era digital adalah culture jamming. Fenomena ini melibatkan penggunaan elemen budaya populer untuk menumbangkan atau mengkritik institusi dominan, terutama dalam konteks kapitalisme dan kekuasaan. 

Konsep ini mulai populer sejak 1980-an dan terus berevolusi hingga saat ini. Guy Debord, seorang filsuf Prancis, menjadi salah satu tokoh yang menggagas pemikiran ini dengan melihat media massa sebagai alat kapitalisme yang bisa dilawan melalui revolusi digital.

Jejak Digital: Cermin Keresahan Masyarakat

Di era digital, segala bentuk ekspresi masyarakat mudah terdokumentasi dalam jejak digital. 

Meme, cuitan, video singkat, hingga komentar-komentar di media sosial menjadi bukti bagaimana publik merespons suatu isu. Kritik dan keresahan yang dituangkan dalam meme bukan hanya candaan semata, tetapi juga refleksi dari ketidakpuasan terhadap sistem yang ada.

Salah satunya, kasus Harvey Moeis dan sindiran lewat meme menunjukkan bahwa netizen Indonesia memiliki daya kritis yang tajam. Humor menjadi senjata untuk menyampaikan pesan tanpa harus berhadapan langsung dengan otoritas. 

Dengan cepat, meme-meme ini menyebar dan menciptakan percakapan luas tentang keadilan dan sistem hukum yang timpang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun