Mohon tunggu...
Termakan Cinta
Termakan Cinta Mohon Tunggu... Freelancer - Suka bikin cerita

Duo yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

22 C Cinta

13 Juli 2019   21:20 Diperbarui: 13 Juli 2019   21:54 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

            "Bu---bukan! Bukan begitu maksudku!"

            Septian hanya tertawa sedikit. "Cuma bercanda, kok! Oh, ya. Plastik yang kamu bawa itu isinya apa?"

            "Oh! Ini cuma bahan masakan buat di dapur."

            "Jadi, kamu pembantu, ya?"

            "Ih!" Aku cuma membantu ibuku, kok!" sahutku sembari memukul kecil bahunya.

            Dia hanya tertawa. Tidak kusangka dia ternyata hangat, juga karismatik. Oh, ya! Aku harus pulang ke rumah sekarang! Ibuku pasti sudah menunggu bahan belanjaan yang aku bawa ini.

            "Curhatnya kita lanjut lewat telepon gimana? Soalnya ibuku sudah menunggu."

            "Tunggu sebentar! Aku baru saja menemukan solusinya."

            "Apa itu?"

            "Solusinya adalah kamu. Kamu membuatku melupakan masalahku Sebenarnya masalahku...."

            "Apa masalahmu?" tanyaku penasaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun