Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Merangkul Hujan Mengalami Hutan di Tangkahan

17 Juni 2025   16:09 Diperbarui: 18 Juni 2025   15:44 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merangkul Hujan Mengalami Hutan di Tangkahan, The Real Hidden Paradise (Sumber: Dok. Pribadi)

Senin (31/03/2025), pukul 08.30 WIB kami berangkat dari Kabanjahe. Tujuan perjalanan kali ini adalah kawasan ekowisata Tangkahan yang berada di Kabupaten Langkat.

Perjalanan dari Kabanjahe menuju Tangkahan membutuhkan waktu sekitar 4 jam lebih sedikit, itu pun sudah melewati jalan tol Binjai -- Langsa. Tangkahan terletak di zona pemanfaatan Taman Nasional Gunung Leuser, yakni di Desa Namo Sialang dan Desa Sei Serdang, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Dikenal dengan slogan The Real Hidden Paradise, Tangkahan didapuk sebagai surga tersembunyi yang sesungguhnya di kaki Taman Nasional Gunung Leuser. Tempat ini memang menawarkan keindahan alami bagian hutan hujan tropis sumatera dan berbagai aktivitas di alam yang cukup menantang bagi wisatawan.

Tiba di Tangkahan

Tangkahan biasanya ramai dikunjungi pada bulan Juni, Juli, Agustus, dan September, karena pada bulan-bulan tersebut curah hujannya lebih sedikit. Kedatangan kami ke tempat ini memang benar-benar disambut oleh curah hujan yang cukup lebat.

Kami tak salah lagi memang sedang berada di salah satu hutan hujan tropis yang cukup megah. Oleh karena itu menikmati suasana hutan pada saat hujan lebat seharusnya memang menjadi salah satu nilai utama yang patut untuk dinikmati saat memutuskan untuk datang ke sini.

Sore hari, hujan bukannya mereda malahan semakin deras. Sesekali terdengar bunyi guntur yang menggelegar mengimbangi bunyi deru air sungai yang tampak makin deras dan meninggi permukaannya seiring dengan curah hujan yang masih lebat.

Seiring dengan hari yang semakin gelap, kami pun bergegas untuk menyiapkan makan malam, meskipun hujan tampak masih enggan untuk mereda. Apalagi ada sepuluh orang anak-anak di rombongan kami yang mudah merasa lapar.

Meskipun tidak mudah memanggang di tengah cuaca yang basah, makan malam pun akhirnya siap untuk disajikan. Kami semua makan dengan lahap. Selain karena enak, cuaca pun mendukung untuk memaksa kami makan banyak.

Merencanakan Perjalanan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun